Mohon tunggu...
Khasbi Abdul Malik
Khasbi Abdul Malik Mohon Tunggu... Guru - Gabut Kata.

Panikmat Karya dalam Ribuan Tumpukan Kertas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Terima Kasih, THR Samber 2020

30 Mei 2020   07:00 Diperbarui: 30 Mei 2020   07:34 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

17. Kado Lebaran: Online atau Offline Tidak Masalah

Sebenernya sulit menuliskan tentang ini, karena bagi penulis sendiri kado yang terbaik saat lebaran adalah pulang kampung. Tetapi, penulis coba sajikan dengan sudut pandang yang tidak kontroversial antara online dan offline. Karena belanja online atau Offline jangan terlalu dipermasalahkan.

18. Cerpen Ramadan: "Sarung"-an Go International

Ide ini berangkat dari sebuah kisah nyata ulama Nusantara yang go internasional, yaitu syekh Nawawi al-Bantani. Kalau di dalam kamus Munjid, tercantum Nawawi al-Jawi. Beliau tingkat keilmuan sebagai ulama Nusantara sudah diakui di Haramayn. Maka, penulis coba ilustrasikan dengan kemasan cerpen dan berbeda tokoh. Tetapi esensinya tidak mengurangi dari kisah nyata sosok Syekh Nawawi al-Bantani.

19. Sang" Raja" Bertemu "Putri Salju" di Hari Raya

Ketika kue lebaran hanya disajikan atau diceritakan begitu saja menurut penulis masih kurang menarik. Dengan demikian, penulis mencoba ambil dari sisi ilustrasi hari kemenangan dengan sebuah kedudukan raja sebagai hadiahnya. Jadilah judul seperti ini.

20. 3 Tips Mudik Jalur "Tol Langit"

Judul ini terinspirasi dari ungkapan Kyai Maruf Amin saat debat capres dan cawapres tahun lalu. Namun, isi kandungannya tidak sama sekali menyinggung diksi yang digunakan oleh Kyai Maruf. Karena yang diangkat hanyalah tips bermudik online lantaran pandemi.

21. Tausiah Ramadan: Tukang Parkir Vs Lamborghini

Tulisan ini sebenarnya hanya sebagai pengingat diri sendiri untuk tetap memaknai hidup sesuai ketentuan Allah. Akan tetapi, penulis analogikan dari dua sudut pandang yang berlawanan. Semoga tulisan ini, bisa menjadi titik balik ketika kita lalai hakikat dari hidup di dunia ini.

22. Tradisi Indramayu: Munggahan, Obor Keliling, dan Pesantren Kilat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun