Mohon tunggu...
Kharisma Pani Zulyanti
Kharisma Pani Zulyanti Mohon Tunggu... Sarjana Pendidikan Geografi yang aktif dalam aktivitas menulis kreatif.

Aku percaya bahwa setiap tempat punya cerita, dan setiap budaya punya suara. Melalui tulisan, aku mencoba menjadi penghubung antara yang tersirat dan yang terlupa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cewek Gak Bisa Baca Maps? Lawan Stereotip Ini dengan Literasi Spasial

7 September 2025   19:08 Diperbarui: 7 September 2025   19:08 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perempuan dan peta digital (Sumber: Gemini AI)

Pernah dengar jokes “cewek gak bisa baca maps”? Meme ini pernah ramai di media sosial, bahkan terus membekas hingga kini dan meninggalkan stigma untuk perempuan. Di lingkunganmu juga mungkin sudah sering terjadi. Ketika dalam perjalanan bersama rekanmu, lalu tersasar atau salah belok. Spontan laki-laki akan mengatakan “Makanya jangan kasih cewek baca maps”. Nah, komentar seperti ini seolah-olah memang masuk akal, padahal bisa jadi justru salah kaprah dan melekatkan stigma tersebut.

Jika kita tarik dari sudut pandang geografi, muncul pertanyaan menarik: benar gak sih, cewek memang lebih sulit baca peta dibanding cowok? Atau sebenarnya ini cuma stereotip gender yang terbentuk dari kebiasaan dan tren?

Fenomena Stereotip "Cewek Gak Bisa Baca Maps"

Tren di media sosial memang berpengaruh besar pada budaya di masyarakat. Khususnya pada tren “cewek gak bisa baca maps”, yang menimbulkan stigma atau labeling terhadap perempuan. Sebuah lelucon tentang Perempuan yang dianggap lebih mudah tersasar atau kebingungan saat membaca peta, kini menjadi pandangan umum. Kemampuan dalam membaca peta seolah-olah memang ditentukan oleh gender. Padahal, anggapan ini merupakan konstruksi sosial yang diwariskan dari kebiasaan atau tren saja. Jika kita gali lebih dalam, sebetulnya kemampuan seseorang dalam membaca peta justru lebih erat kaitannya dengan pengalaman dan kebiasaan yang akhirnya menubuhkan kemampuan literasi spasial.

Literasi Spasial, Perlukah?

Kemampuan literasi spasial, mungkin istilah ini terdengar biasa saja dan asing bagi kelompok yang awam dengan bidang geograf. Literasi spasial ini berkaitan dengan kemampuan navigasi yang mendukung kita untuk memiliki daya jelajah yang baik. Secara garis besar, kemampuan spasial merupakan kemampuan untuk menyimpan, mengolah, mempersepsi, mengingat, mengubah, serta mengkomunikasikan bangun ruang (Linn dan Petersen, 1985). Literasi spasial berarti kemampuan untuk memahami, mengenali, menginterpretasikan, serta menjelaskan informasi yang berkaitan dengan ruang dan lokasi.

Dalam konteks kegeografian, kemampuan ini dapat mencakup keterampilan membaca peta, megenali arah mata angin, memahami skala, serta mampu menggunakan GPS atau aplikasi peta digital.

Di era yang serba digital, literasi spasial ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Hampir setiap aspek kehidupan bersinggungan dengan informasi mengenail lokasi, menentukan rute, navigasi, hingga perencanaan wilayah. Tanpa kemampuan literasi spasial yang cukup, kita akan lebih mudah mengalami kesulitan dalam memahami ruang.

Penelitian yang dilakukan oleh Bednarz dan Kemp (2011), menyebutkan bahwa literasi spasial adalah kemampuan yang seharusnya dibetuk dan dikembangkan sejak pendidikan dasar, karena kemampuan ini mendukung cara berpikir kritis dan pemecahan masalah. Nah, berdasarkan pernyataan tersebut, berarti literasi spasial tidak hanya penting bagi profesi yang berhubungan dengan geografi, namun juga bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, bagi siapapun. Dan pastinya, tanpa memandang gender.

Benarkah Cewek Punya Kemampuan Literasi Spasial yang Lebih Rendah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun