Dahulu kala, hiduplah seorang nabi yang luar biasa imannya. Namanya Nabi Ibrahim AS, seorang nabi pilihan Allah yang dijuluki Khalilullah, yaitu "kekasih Allah". Ia hidup sekitar 2.000 tahun sebelum Masehi (SM) dan tinggal di daerah yang kini kita kenal sebagai Iraq dan Syam (sekarang mencakup Irak, Suriah, Palestina, dan sekitarnya).
Istri Nabi Ibrahim yang pertama adalah Sarah, namun karena belum dikaruniai anak, Sarah memberikan seorang wanita salehah bernama Hajar sebagai istri kedua bagi Nabi Ibrahim. Dari Hajar inilah, lahirlah Ismail AS, seorang anak yang kelak akan menjadi bagian penting dari sejarah umat Islam.
Ketika Nabi Ibrahim berusia sekitar 86 tahun, barulah beliau mendapatkan anak pertamanya, yaitu Ismail. Bisa kita bayangkan, betapa bahagianya beliau setelah menanti puluhan tahun.
Namun kebahagiaan itu segera diikuti dengan ujian besar dari Allah.
Ujian Pengorbanan: Perintah untuk Menyembelih Ismail
Suatu malam, Nabi Ibrahim bermimpi bahwa ia diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih putranya sendiri, Ismail. Sebagai nabi, ia tahu bahwa mimpi itu adalah wahyu, dan ia tidak ragu sedikit pun.
Ia pun menyampaikan kepada Ismail dengan lembut dan bijak. Luar biasanya, Ismail yang masih muda tidak menolak, bahkan merelakan dirinya demi ketaatan kepada Allah.
"Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."
(QS. As-Saffat: 102)
Ketika keduanya telah siap, dan Nabi Ibrahim mengayunkan pisaunya --- Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba dari surga. Allah tidak menginginkan darah atau nyawa, tetapi keikhlasan dan ketaatan dari hamba-Nya.
Asal-Usul Kurban yang Kita Laksanakan Setiap Tahun