Malam ini aku melihat pamplet-pamplet perjuangan di berbagai media
Besok aku akan melihat kaum intelek di jalan raya dengan berkumpul dan berbaris membela kebebasan ummat
Karena kebebasan ialah hak semua ummat
Esok telah tiba
Mereka berbondong-bondong menuju Gedung
Jalan raya di penuhi dengan mobil dan sepeda motor
Rakyat dari semua kalangan menambah penuh sesaknya jalan raya itu hingga depan gedung orang-orang yang akan di hakimi secara langsung
Ia berteriak-teriak dengan di pandu sang orator
Gedung-gedung yang menjadi otak kebusukan itu seakan-akan telah di sita oleh para mahasiswa
Dengan spanduk bertuliskan "Kita Semua Akan Di Penjara"
Sementara rakyat-rakyat tetap semangat menyuarakan aspirasi menuntut kebebasannya
Tanpa atribut
Sebab ialah RakyatÂ
Apa kabar reformasi yang dulu di idam-idamkan oleh rakyat
Kita telah mencoba menikmati reformasi selama 21 tahun setelah di perkosa oleh orba
Dan sekarang
Kita ingin di perkosa kembali oleh orang-orang itu
Lawan!
Kurasa tidak pantas
Lawan!Â
Lawan!
Semua individu sederajat
Tidak ada yang namanya larangan apapun
Bebas
Asalkan tidak mengganggu hak yang lain
Tetapi orang-orang itu mengganggu
Mengganggu?
Lalu bagaimana?Â
Mereka-mereka itu pelayan rakyat
Sudah Seharusnya mereka-mereka yang paham dan mengerti keinginan rakyat
Rakyat pantas menghukum mereka jika ia mengganggu
Karena rakyat lah yang membuat hukum
Yang lebih penting lagi, karena rakyat lah mereka bisa hidup
Tetapi dengan kebusukannya perlahan-lahan ia memperkosa bangsa
Tetapi bangsa tidak bisa di perkosa dan bangsa tetap kokoh dan tunas-tunas selalu bersemi
Mari tuntaskan gangguan itu untuk tatanan kehidupan ummat yang sejahtera
23-09-2019
Gedung DPRD Malang.