Mohon tunggu...
Aden
Aden Mohon Tunggu... Penulis - Khalqinus Taaddin, nama sapaan Aden. Tulisan lainnya bisa dibaca di blog pribadi aden589.wordpress.com

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Awas Orba Jilid II

23 September 2019   20:15 Diperbarui: 23 September 2019   20:21 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam ini aku melihat pamplet-pamplet perjuangan di berbagai media
Besok aku akan melihat kaum intelek di jalan raya dengan berkumpul dan berbaris membela kebebasan ummat
Karena kebebasan ialah hak semua ummat

Esok telah tiba
Mereka berbondong-bondong menuju Gedung

Jalan raya di penuhi dengan mobil dan sepeda motor

Rakyat dari semua kalangan menambah penuh sesaknya jalan raya itu hingga depan gedung orang-orang yang akan di hakimi secara langsung

Ia berteriak-teriak dengan di pandu sang orator
Gedung-gedung yang menjadi otak kebusukan itu seakan-akan telah di sita oleh para mahasiswa

Dengan spanduk bertuliskan "Kita Semua Akan Di Penjara"

Sementara rakyat-rakyat tetap semangat menyuarakan aspirasi menuntut kebebasannya

Tanpa atribut
Sebab ialah Rakyat 

Apa kabar reformasi yang dulu di idam-idamkan oleh rakyat

Kita telah mencoba menikmati reformasi selama 21 tahun setelah di perkosa oleh orba

Dan sekarang
Kita ingin di perkosa kembali oleh orang-orang itu

Lawan!

Kurasa tidak pantas

Lawan! 

Lawan!

Semua individu sederajat
Tidak ada yang namanya larangan apapun

Bebas
Asalkan tidak mengganggu hak yang lain
Tetapi orang-orang itu mengganggu

Mengganggu?
Lalu bagaimana? 

Mereka-mereka itu pelayan rakyat
Sudah Seharusnya mereka-mereka yang paham dan mengerti keinginan rakyat

Rakyat pantas menghukum mereka jika ia mengganggu
Karena rakyat lah yang membuat hukum

Yang lebih penting lagi, karena rakyat lah mereka bisa hidup
Tetapi dengan kebusukannya perlahan-lahan ia memperkosa bangsa
Tetapi bangsa tidak bisa di perkosa dan bangsa tetap kokoh dan tunas-tunas selalu bersemi

Mari tuntaskan gangguan itu untuk tatanan kehidupan ummat yang sejahtera

23-09-2019

Gedung DPRD Malang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun