Pancasila sebagai Kompas Moral di Dunia Maya

Era digital adalah satu era atau zaman yang di dalamnya sudah memiliki kondisi perkembangan begitu maju hingga semua kegiatan penting bisa dilakukan secara digital. Bersamaan dengan itu muncul pula masalah seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, hingga menurunnya etika dalam komunikasi publik. Di tengah dinamika ini, Pancasila hadir bukan hanya sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai kompas moral yang membimbing perilaku warga negara dalam ruang digital.

Nilai-nilai Pancasila sangat relevan dengan tantangan era digital.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila ini mengingatkan kita untuk menjaga etika, tidak menyebarkan kebohongan, serta menghormati perbedaan keyakinan di media sosial.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila ini mendorong kita untuk saling menghormati dan tidak merendahkan orang lain di media sosial.
3. Persatuan Indonesia
Sila ini mengingatkan agar kita tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang memecah belah, tapi tetap menjaga persaudaraan meski berbeda pendapat.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Sila ini memberi contoh bahwa berdiskusi di dunia digital sebaiknya dilakukan dengan sopan, mengutamakan musyawarah, bukan sekadar saling serang.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Sila ini menegaskan bahwa semua orang harus bisa merasakan manfaat teknologi, misalnya dengan pemerataan akses internet dan literasi digital.

Menurut saya, jika Pancasila dijadikan pedoman, dunia maya bisa menjadi ruang yang sehat, positif, dan bermanfaat, bukan tempat yang penuh kebencian atau pertengkaran. Karena itu, Pancasila harus terus kita pegang, termasuk ketika berinteraksi di internet. Dengan Pancasila sebagai kompas, kita bisa tetap maju mengikuti perkembangan zaman tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia.