Masalah gizi anak masih menjadi tantangan besar di Desa Kupang, Kecamatan Jabon, Sidoarjo. Banyak anak enggan makan ikan bandeng karena bau amis, duri, dan teksturnya yang kurang lembut. Menjawab persoalan tersebut, mahasiswa KKN-T 27 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) menghadirkan inovasi nugget bandeng sebagai alternatif makanan tambahan bergizi (PMT).
Kegiatan diawali dengan observasi potensi lokal dan diskusi multipihak bersama kader posyandu, guru TK, dan masyarakat. Tim kemudian melakukan uji coba resep hingga tercipta nugget bandeng dengan tekstur lembut, gurih, tanpa amis, serta bisa dicetak dalam bentuk menarik agar lebih disukai anak-anak.
Produk ini diperkenalkan melalui pembagian PMT kepada murid TK Aisyiyah Bustanul Athfal Desa Kupang. Respon anak-anak sangat positif, begitu pula orang tua yang menilai nugget ini praktis, sehat, dan cocok untuk konsumsi sehari-hari.
Selain aspek gizi, mahasiswa KKN-T juga memberikan pelatihan kewirausahaan tentang cara produksi, pengemasan, dan strategi pemasaran. Dengan demikian, nugget bandeng tidak hanya menyehatkan, tetapi juga membuka peluang UMKM kreatif berbasis potensi lokal.
Inovasi nugget bandeng menjadi bukti nyata peran KKN-T 27 UMSIDA dalam menghubungkan ilmu pengetahuan dengan kebutuhan masyarakat: meningkatkan gizi sekaligus menggerakkan ekonomi desa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI