Mohon tunggu...
Khairu Syukrillah
Khairu Syukrillah Mohon Tunggu... Relawan - Aceh | khairuatjeh@gmail.com | IG @khairusyukrillah

Berbuat baiklah bukan karena surga, tapi karena tuhan sudah sangat baik kepada kita

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mendung di Senja Hampa

1 Mei 2020   17:08 Diperbarui: 1 Mei 2020   17:19 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Iring-iringan awan hitam kelam diufuk menutup hingarnya sang mentari sore. 

Sesekali lirih terdengar suara lantunan anak-anak mengaji dari balik surau yang berpengeras. 

Lalu, dilangit hitam juga masih tampak burung-burung camar terbang mengejar sang mentari yang tertelan sang awan hitam. 

Sore ini terasa kelam, gelap dan hampa tak tertata bagaikan rasa yang tak tentu arah bagaikan anakan camar kehilangan sang induk. 

Walau terkadang ingatan-ingatan akan sebuah keindahan sesekali telintas namun tak berbekas bagaikan sebuah perkakas yang tak lagi digunakan oleh sang tuan. 

Mendung di senja hampa dan tak tertata. Semuanya mengantar sang pikir yang liar, bebas, merdeka dari sebuah kiasan berfikir namun terkekang oleh rasa. 

Brebes, 29 Mei 2020

KBC 24 | Kompasianer Brebes

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun