Mohon tunggu...
khairul ikhwan d
khairul ikhwan d Mohon Tunggu... Penulis - pernah main hujan

sedikit demi sedikit, lama-lama habis

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kwitang, Pasar Buku Masa Lalu

17 Februari 2022   12:27 Diperbarui: 17 Februari 2022   12:40 2884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar buku Kwitang yang kian meredup/@khairulid

"Saya hanya letakkan sebagian buku saja di sini, di dalam banyak. Kalau ada yang perlu judul khusus, saya bawa ke dalam. Buku saya ikat-ikat supaya gampang memindah-mindahkan bukunya," kata Taken.

Di Kwitang, perubahan yang terjadi hari ini hanyalah pedagang dan jumlah orang datang yang semakin sedikit. Bukan karena penggusuran itu semata, tetapi perbukuan juga terkena dampak internet. Orang-orang mulai kurang membaca buku tercetak. Berpindah ke e-book maupun berburu ke laman penyedia nukilan buku seperti Google Book dan situs berbayar penyedia data hasil penelitian, maupun aplikasi Ipusnas.

Lebih dari itu, sekarang ini transaksi perdagangan berlangsung secara online. Pedagang dan pembeli bertemu di dunia maya, dihubungkan e-banking dan jasa kurir. Termasuk buku bekas. Tak perlu berburu buku di tengah debu dan panas. Cukup menyentuh layar handphone.

Namun yang bertahan tentu saja banyak. Termasuk Taken yang sudah memasuki tahun ke-20 berdagang di sini. Dia hanya mencoba bertahan, berdagang secara tradisional. Belum tahu sampai kapan. Dia tahu zaman sudah berubah, namun nilai tradisional pedagang kaki lima masih terus dipegangnya. Dia bagian dari puluhan pedagang buku yang masih ada di Kwitang.

@khairulid
@khairulid


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun