Mohon tunggu...
Kezia Artanauli Purba
Kezia Artanauli Purba Mohon Tunggu... Teacher

I am a biology teacher who truly enjoys my profession. I take great pleasure in keeping myself updated with ongoing developments and the evolving teaching methods, while ensuring that every approach remains aligned with established educational values and norms

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menemukan Hakikat Belajar: Idealisme dan Relevansinya dalam Pendidikan Modern

7 Oktober 2025   08:57 Diperbarui: 7 Oktober 2025   08:57 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kebenaran (Truth) -- dicapai melalui pengembangan rasio dan pengetahuan.

  • Keindahan (Beauty) -- melalui seni, estetika, dan apresiasi terhadap harmoni.

  • Kebaikan (Goodness) -- melalui pembentukan moral dan etika.

  • Dalam praktiknya, ini berarti sekolah harus menjadi tempat pembentukan jiwa manusia, bukan sekadar lembaga penyalur pengetahuan. Guru menjadi model hidup yang memancarkan nilai-nilai luhur, bukan hanya pengajar kurikulum.

    3. Implikasi Idealisme dalam Dunia Pendidikan Modern

    Meski berasal dari filsafat klasik, idealisme memiliki relevansi kuat dengan tantangan pendidikan abad ke-21. Berikut beberapa implikasi pentingnya:

    a. Pendidikan Berorientasi Nilai

    Pendidikan modern cenderung fokus pada aspek kognitif dan teknologi. Namun, idealisme mengingatkan bahwa nilai moral dan spiritual harus menjadi fondasi utama. Kurikulum seharusnya tidak hanya menilai kemampuan berpikir logis, tetapi juga kemampuan menimbang baik dan buruk.

    Contohnya, program pendidikan karakter dan penguatan profil pelajar Pancasila di Indonesia mencerminkan semangat idealisme --- bahwa pendidikan tidak boleh kehilangan arah moralnya.

    b. Guru sebagai Teladan Moral

    Dalam idealisme, guru bukan hanya "pengajar", melainkan "pendidik" yang menjadi panutan. Seorang guru harus menginternalisasi nilai-nilai kebenaran dan kebajikan agar dapat menginspirasi muridnya.
    Plato bahkan menyebut, "Guru sejati adalah jiwa yang membimbing jiwa."

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
    Lihat Filsafat Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun