Mohon tunggu...
KEZHIA ALLODYAHARIYANTI
KEZHIA ALLODYAHARIYANTI Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa aktif prodi S1 Ekonomi Pembangunan Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transformasi Jalan Sudimoro Dengan Kedai Kopi: Dampak Positif dan Negatif yang Dihasilkan

10 Desember 2023   12:17 Diperbarui: 10 Desember 2023   12:19 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perubahan Jalan Sudimoro Tahun 2017 & 2023/Dok. Google Maps

Dengan banyaknya destinasi wisata di Malang Raya, perusahaan jasa pariwisata lainnya tentunya dimotivasi untuk menciptakan dan mengembangkan peluang bisnis yang ada dengan membuat destinasi wisata menjadi lebih menarik untuk dikunjungi. Selain menciptakan destinasi wisata baru, beberapa perusahaan juga mengembangkan dan melakukan inovasi pada destinasi wisata yang sudah ada. Saat ini, beberapa tempat wisata di Malang telah berubah untuk menawarkan wisata kuliner, oleh-oleh, makanan khas, dan pusat minuman kopi dengan berbagai fasilitas yang disediakan oleh pengelola kedai kopi yang menarik pengunjung. Salah satu contohnya adalah Sentra Kopi Sudimoro Malang, yang terletak di sepanjang Jalan Ikan Tombro, yang sekarang dikenal sebagai Jalan Terusan Sukarno Hatta Malang. Di lokasi ini terdapat lebih dari 25 kedai kopi.
Sentra kopi Sudimoro Malang menawarkan pengalaman minum kopi dengan konsep unik dari masing-masing kedai kopi. Produk utama yang ditawarkan oleh sentra kopi Sudirmoro adalah cita rasa kopi khas dari sentra-sentra penghasil kopi di sekitar Malang, seperti kopi Dampit, kopi Karangploso, kopi Ngantang, dan lain-lain. Selain itu, racikan dari masing-masing kedai kopi menghasilkan menu kopi yang unik dengan rasa yang khas. Dalam beberapa tahun terakhir, kopi telah menjadi kebiasaan di Malang. Sebagian besar penikmatnya adalah anak muda, baik pelajar maupun karyawan. Namun, dengan adanya banyak kedai kopi disepanjang Jalan Sudimoro ini memberikan dampak positif dan negatifnya. 

Kedai kopi di Jalan Sudimoro ini mulai beroperasi sejak tahun 2017 hingga sekarang, dengan banyak adanya kedai kopi yang didirikan pertumbuhan ekonomi di Kota Malang mulai mengalami peningkatan. Dapat dilihat dari data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Malang atas harga konstan (2010) di sektor Penyedia Akomodasi dan Makan/Minum, pada tahun 2017 di angka 2.163,57 miliar rupiah kemudian pada tahun 2018 mencapai 2.287,16 miliar rupiah. Di tahun 2019 juga mengalami peningkatan. Namun, pada tahun 2020 PDRB atas harga konstan di Sektor Penyedia Akomodasi dan Makan/Minum mengalami penurunan yaitu di angka 2.212,93. Hal ini disebabkan karena adanya pandemi COVID-19.
Selain meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal sebagai UMKM, Kedai kopi di sepanjang Jalan Sudimoro ini juga berperan penting dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Setelah diteliti lebih dalam, banyak perekonomian keluarga di Malang yang terbantu dengan adanya kedai-kedai kopi yang ada di Jalan Sudimoro ini. Tak sedikit pula mahasiswa yang mencari lowongan pekerjaan sebagai barista disebuah kedai kopi ataupun sekedar menjadi waiters. Mahasiswa-mahasiswa yang mencari pekerjaan sampingan (part time) di kedai kopi di Jalan Sudimoro. 

Sebelum menjadi sentra kopi di Kota Malang, sepanjang jalan di Jalan Sudimoro merupakan persawahan. Dampak lingkungan yang sangat terlihat yaitu perubahan dari persawahan menjadi ruko-ruko yang dibangun disepanjang Jalan Sudimoro. Hal ini menyebabkan sering terjadi banjir di wilayah tersebut dikarenakan berkurangnya lahan persawahan, sehingga daerah resapan air menjadi terbatas. Kurangnya daerah resapan ini menyebabkan banjir di daerah ruko-ruko kopi Sudimoro, banjir sering terjadi pada saat curah hujannya tinggi.
Selain memiliki dampak negatif terkait pembangunan ruko-ruko yang menyebabkan banjir, setelah diteliti, pembangunan kedai kopi di sepanjang jalan Sudimoro ini juga memiliki dampak positif. Karena dahulu sepanjang jalan Sudimoro itu adalah persawahan dimana penerangan di jalan yang minim sehingga banyak masyarakat yang tidak berani melewati jalan tersebut. Dengan adanya sentra kopi di daerah ini mulai ramai dan sudah banyak juga masyarakat yang lewat. Biasanya masyarakat memilih melewati jalan Sudimoro ini untuk menghindari kemacetan di perempatan pasar Blimbing, sehingga jalanan Sudimoro bisa dijadikan jalan pintas untuk menghindari kemacetan. Hal ini menyebabkan kedai-kedai kopi di Jalan Sudimoro gampang dikenal orang karena letaknya yang lumayan strategis.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun