Mohon tunggu...
Kevin Tamtama
Kevin Tamtama Mohon Tunggu... Pendidik

Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

The Living Threads of Cheng Beng

13 Juli 2025   07:00 Diperbarui: 10 Juli 2025   23:22 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Conclusion

In honoring the past, we become more rooted in the present. Cheng Beng is not only a tradition---it is a doorway into the understanding that we are deeply connected. Through interbeing, devotion, and loving-kindness, we continue the invisible thread that binds generations. Through Cheng Beng, I remember not only where I came from, but who I continue to be. And even in silence, I know I am never truly alone.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun