Mohon tunggu...
Money

Menjaring Perhatian Dunia pada UMKM Kreatif Indonesia

16 Agustus 2018   10:50 Diperbarui: 16 Agustus 2018   11:09 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pada oktober tahun 2018 merupakan tahun yang akan menjadi sejarah bagi negara  Indonesia karena pertama kalinya menjadi tuan rumah pada pertemuan tahunan IMF-WBG di Bali dan pertemuan ini dihadiri lebih dari 15.000 delegasi dari 189 negara atau dengan kata lain seluruh belahan dunia akan datang ke Indonesia dan mata mereka akan tertuju kepada Indonesia. 

Momentum ini sungguh harus dimanfaatkan Indonesia, karena ini merupakan waktunya bagi Indonesia menunjukkan kepada dunia apa yang Indonesia miliki bukan hanya mampu menunjukkan ketahanan sistem ekonomi yang semakin kuat namun juga mampu menunjukkan bahwa bumi nusantara ini memiliki keindahan alam yang sungguh indah yang bisa menjadi objek wisata disertai dengan kuliner dan penginapan yang berkelas bagi seluruh negara. 

Namun semua itu hanya mencakup ruang lingkup industri pariwisata saja, dimana seharusnya Indonesia harus benar-benar memanfaatkan pertemuan ini dengan memperlihatkan juga produk-produk Indonesia khususnya produk atau barang yang memiliki nilai ekonomi kreatif dan mampu memiliki nilai jual dalam skala internasional. 

Barang-barang tersebut tentu diproduksi oleh sebagian besar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kreatif diberbagai provinsi atau daerah di Indonesia.   

Bagi Indonesia UMKM kreatif adalah usaha yang paling penting karena mampu memiliki peluang yang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi bagi Indonesia. Sampai pertengahan tahun 2018, UMKM kreatif Indonesia menyumbang kurang lebih  hanya 10% kepada Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Bank Indonesia, selaku Bank Sentral di Indonesia mengatakan bahwa terdapat 82 juta unit UMKM kreatif di Indonesia dan dari 800 UMKM binaan Bank Indonesia hanya 25% yang mampu mencapai ekspor. 

Ini merupakan jumlah yang terlalu sedikit dibandingkan dengan negara tetangga seperti Thailand dan Filipina. Pemerintah dan Bank Indonesia terus berupaya mendorong UMKM kreatifnya sehingga mampu menembus global yang lebih luas lagi dan mampu memberikan dampak yang besar bagi pertumbuhan ekonomi. 

Namun untuk mendorong UMKM diminati oleh kalangan global atau skala Internasional tidaklah mudah seperti membalikan suatu telapak tangan, perlu suatu usaha dan kerja keras dalam hal itu. 

Oleh sebab itu Indonesia memiliki sebuah peluang dimana pada Oktober 2018 pada saat pertemuan tahunan IMF-WBG harus mampu menjaring seluruh perhatian dunia kepada beberapa UMKM kreatif Indonesia yang bisa memiliki peluang yang besar untuk diminati global.         

Menurut saya, dalam hal menjaring perhatian seluruh negara pada pertemuan tahunan IMF-WBG di bali untuk melirik UMKM kreatif Indonesia adalah dengan cara memasarkan produk UMKM kreatif layaknya seperti pameran karya kreatif. 

Pertama, tentu saja para UMKM kreatif baik yang dibina oleh Bank Indonesia maupun diluar binaan bank sentral tersebut memiliki produk-produk yang dinilai memiliki nilai jual yang kuat untuk diperlihatkan kepada seluruh negara-negara di dunia dan potensi untuk menjadikan produk kreatif yang mampu di eskpor. 

Produk-produk kreatif tersebut bukan hanya berasal dari Bali saja namun seluruh nusantara Indonesia ikut serta dalam pameran UMKM kreatif tersebut. Sebagai contoh mengambil satu daerah di Indonesia yang terkenal dengan kain 'Ulos", yaitu berasal dari tanah Batak, Sumatera Utara. Kerajinan tradisonal ini dinilai juga memiliki potensi yang mampu menarik perhatian global dan menjadi fashion dalam skala Internasional. 

Bukan hanya "Ulos" saja, namun produk lainnya di sumatera utara dan sekitarnya yang mampu bernilai global seperti produk Kopi yang memang memiliki cita rasa yang khas dan aroma yang luar biasa. Kedua, dimana pada saat acara pertemuan IMF-WBG di Nusa dua Bali, maka panitia dari Annual Meeting memberikan sebuah tempat kepada para pelaku UMKM kreatif yang tepat. 

Tempat yang tepat mengartikan bahwa tempat yang digunakan UMKM mampu memudahkan dan membuat para pembeli nyaman dan memiliki daya tarik sehingga para delegasi di dunia memiliki rasa senang ketika melihat produk-produk UMKM kreatif tersebut, karena selain harga (Price), Promosi (Promotion), produk (Product), dalam strategi pemasaran, tempat (Place) juga dapat mempengaruhi minat pembeli. 

Dengan ditempatkannya UMKM kreatif dalam satu tempat dengan produk-produk dari berbagai daerah dari nusantara tersebut, diharapakan terciptanya suatu pasar dengan promosi yang kuat kepada mata seluruh dunia.

Kemudian ketiga yang tidak kalah penting adalah setiap penjual UMKM kreatif yang berada di Booth seharusnya dipantau oleh desainer yang memang berpengalaman dalam bidang internasional sehingga ketika pembeli berkonsultasi mengenai produk yang dia inginkan, maka baik penjual maupun desainer tersebut mampu meyakinkan si pembeli dan jika si pembeli menginginkan produk tersebut untuk didesain dengan tampilan yang berbeda namun tidak meninggalkan motif dasar dari bahan produk UMKM kreatif tersebut maka desainer international tersebut harus mampu menanggapi tanggapan dan masukan dari si pembeli untuk dikembangkan kembali. 

Sebab terkadang tidak menutup kemungkinan setiap pembeli oleh para delegasi dari luar negeri tersebut memiliki saran untuk bisa menyesuaikan produk kreatif dari Indonesia untuk sesuai dengan keadaan negara mereka masing-masing. 

Sebagai contoh, si pembeli berasal dari negara dengan suhu dingin seperti Finlandia ingin membeli batik, maka si pembeli dari Finlandia tersebut menyarankan agar produk yang dia beli memiliki ketebalan yang harus ditingkatkan karena menunjang kehangatan pada produk tersebut, maka desainer maupun penjual tersebut harus bisa merespon masukan tersebut. 

Tujuan dari menerima masukan atau saran tersebut agar mampu mengejar UMKM kreatif Indonesia mampu menarik seluruh negara untuk dapat memilikinya. Sehingga peluang ekspor bagi UMKM kreatif Indonesia pun semakin meluas.

Dengan besarnya jumlah UMKM kreatif di Indonesia, diharapkan pemanfaatan pertemuan IMF-WBG di Nusa Dua Bali pada Oktober 2018 mampu menjaring seluruh perhatian dunia kepada UMKM kreatif Indonesia guna menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Tujuan utama  dari promosi UMKM kreatif pada pertemuan IMF-WBG adalah untuk mendorong para pelaku usaha kreatif menembus pasar global secara meluas dan mampu berkontrbusi kepada negara dengan meningkatkan Pendapatan Domestik Bruto melalui ekspor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun