Depok, 29 Juni 2025 — Tiga mahasiswa Universitas Pamulang dari Program Studi Teknik Informatika mengembangkan aplikasi absensi berbasis mobile dan web untuk SD Negeri Limo 2 Depok. Aplikasi ini dirancang sebagai solusi modern untuk mencatat kehadiran siswa secara digital dan otomatis, menggantikan metode manual yang selama ini digunakan oleh guru di sekolah tersebut. Inovasi ini lahir dari kegiatan kerja praktik kampus dan dilaksanakan melalui pendekatan langsung ke lapangan.
Tim pengembang terdiri dari Filzah Mutiah, Kevin Novebrianto, dan Mathew Nathaniel Lawalata. Ketiganya melakukan observasi ke sekolah untuk menggali permasalahan yang dihadapi guru, berdialog langsung dengan kepala sekolah serta operator, dan kemudian merancang sistem berdasarkan kebutuhan yang mereka temukan. Mereka tidak hadir setiap hari seperti siswa magang, tetapi datang dalam beberapa sesi untuk melakukan diskusi, pengujian sistem, dan bimbingan implementasi.
Dari hasil observasi, ditemukan bahwa pencatatan absensi masih dilakukan menggunakan buku tulis. Di akhir bulan, wali kelas harus merekap data secara manual dan menyerahkannya ke operator sekolah. Proses ini kerap memakan waktu, menyulitkan pelacakan data kehadiran sebelumnya, dan rentan terhadap kesalahan input maupun kehilangan data. Dengan aplikasi baru ini, guru cukup membuka aplikasi di ponsel mereka, memilih nama siswa, dan menandai kehadiran secara langsung. Data akan tersimpan otomatis dan dapat diakses oleh siapa saja yang memiliki akun pengguna, baik guru maupun admin sekolah, dari perangkat apa pun.
Aplikasi ini juga menyediakan fitur rekap yang bisa diunduh dalam format PDF atau Excel, tanpa perlu menyusun ulang data satu per satu. Semua laporan disusun secara otomatis berdasarkan data yang sudah ada, sehingga menghemat waktu dan tenaga. “Banyak guru yang biasanya harus rekap satu-satu setiap akhir semester. Dengan sistem ini, cukup sekali input setiap pagi, nanti laporan sudah bisa langsung diunduh kapan pun dibutuhkan dalam format yang mudah diolah,” jelas Kevin.
Respons positif datang dari pihak sekolah. Kepala SD Negeri Limo 2, Dr. Triningsih, S.Pd SD, M.Pd., menyampaikan bahwa kehadiran aplikasi ini sangat membantu tugas administratif guru dan operator. Menurutnya, sistem ini tidak hanya mempermudah proses kerja, tapi juga sejalan dengan visi dan misi sekolah yang mendorong pemanfaatan teknologi dalam pendidikan. “Kami memang sedang berupaya memperkuat digitalisasi di lingkungan sekolah. Jadi ketika ada mahasiswa yang membawa solusi seperti ini, kami tentu sangat mendukung,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa pemanfaatan aplikasi seperti ini adalah langkah konkret dalam menyelaraskan sekolah dengan tuntutan zaman, terutama di era kurikulum merdeka yang menekankan kreativitas dan efisiensi.
“Kami merasa terbantu sekali. Kalau sebelumnya laporan absensi bisa makan waktu berjam-jam, sekarang hanya butuh beberapa menit. Guru juga jadi lebih punya waktu untuk fokus ke siswa, bukan kertas kerja,” lanjutnya. Dr. Triningsih juga berharap agar inovasi serupa bisa dikembangkan lebih luas dan menjangkau sekolah-sekolah lainnya yang masih menghadapi kendala serupa.
Mewakili tim, Filzah Mutiah menyampaikan bahwa mereka berharap sistem ini bisa terus digunakan bahkan setelah kerja praktik berakhir. “Kami buat ini bukan hanya untuk memenuhi tugas kampus, tapi agar benar-benar bisa dimanfaatkan jangka panjang oleh sekolah. Kalau bisa diterapkan juga di sekolah lain, tentu akan sangat kami syukuri,” ujarnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI