Mohon tunggu...
Kevhin Marden
Kevhin Marden Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Penikmat Kopi Pa'it

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Manggarai Barat dalam Pusaran Pilkada

7 Maret 2020   23:47 Diperbarui: 8 Maret 2020   01:41 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak reformasi tahun 1998, perkembangan Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin pesat. Otonomi daerah dan desentralisasi fiskal menjadi bagian terpenting dalam mendukung kemajuan negeri. Berbagai kebijakan lahir dalam menjaga dan membina otonomi daerah.
Reformasi menjadi pilar penanda lahirnya Indonesia yang demokratis, bukan Indonesia yang liberalis. Kini, negeri tercinta Republik Indonesia sudah hampir 22 tahun memperaktikkan demokrasi. Lahirlah banyaknya pemimpin dan juga aturan yang merupakan buah dari pemikiran yang demokratis.

Tahun 2020 merupakan tahun politik untuk kurang lebih 270 daerah (baik provinsi maupun kabupaten/kota) tidak terkecuali Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kabupaten Manggarai Barat adalah wilayah otonomi dari Kabupaten Manggarai sejak tahun 2003 silam, dengan ibukota kabupatennya adalah Labuan Bajo.
Sudah 3 kali pemilihan kepala daerah dilakukan di kabupaten yang terkenal dengan daerah pariwisatanya. Kini pada tahun 2020 ini, pemilihan kepala daerah akan terjadi lagi.
Ada banyak nama yang muncul dipanggung politik lima tahunan ini. Tetapi, untuk wilayah Manggarai Barat nama-nama yang muncul adalah kebanyakan nama-nama lama yang sudah seringkali mencalonkan diri di masa lima tahun sebelumnya. Sebut saja nama-nama lama itu adalah Bpk. Fidelis Pranda yang merupakan bupati pertama pasca di otonomi, Bpk. Ferdi Pantas yang sudah malang melintang dalam dunia perpolitikan Manggarai Barat sejak 10 tahun silam, Bpk. Edi Endi yang merupakan anggota DPRD yang sudah 10 tahun merasakan empuknya kursi anggota dewan, Bpk. Matius Hamsi yang juga merupakan lawan lama dan juga lawan paling setia dalam perhelatan PilKaDa Manggarai Barat, dan yang terakhir mungkin saja orang nomor 2 di Manggarai Barat saat ini. Ini adalah nama-nama lama yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Manggarai Barat.

Jargon politik setiap pasang calon seperti baliho begitu ramai di pasang di setiap sudut dan lorong tanah Manggarai Barat, seperti umbul-umbul menjelang natal. Visi dan Misi setiap pasangan calon mulai diperkenalkan kepada masyarakat kecil dengan pendekatan keluarga. Semua menjanjikan kemajuan dan kemakmuran masyarakat Manggarai Barat. Catat!. Ini adalah janji mereka.

Pengetahuan Politik Masyarakat MaBar makin Membaik.
Sejalan dengan perkembangan wilayah, perkembangan SDM di wilayah Manggarai Barat juga turut berkesinambungan. Hal ini ditandai dengan jumlah golput (golongan putih) disetiap perhelatan politik lima tahunan yang semakin sedikit. Hal ini diketahui penulis dari hasil rilisan KPUD Manggarai Barat tahun 2015 yang menerangkan bahwa jumlah partisipasi pemilih dan pengguna hak pilih mencapai 73.44%. Tentu hal ini menjadi catatan positif untuk Manggarai Barat.
Memilih pemimpin untuk memimpin wilayah Manggarai Barat  di 5 tahun yang akan datang tentunya menjadi moment yang sangat penting. Kejelihan masyarakat untuk melihat ketulusan dan integritas dari setiap calon pemimpin ini tentunya menjadi hal yang sangat mendasar untuk bisa melahirkan pemimpin yang idealis.
Selamat berjuang untuk para calon pemimpin MaBar, rebut hati masyarakat MaBar dengan ide untuk membangun bukan dengan uang. Salam demokrasi.

Kevhin Marden.
Kupang, 23 Februari 2020.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun