Mohon tunggu...
ketanggi bersinergi
ketanggi bersinergi Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

KKN MIT 20 Posko 119 UIN Walisongo Semarang 2025

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menggandeng Ibu-Ibu PKK, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Menghidupkan Kembali Program Pengecekan Jentik-jentik di Desa Ketanggi

27 Juli 2025   10:03 Diperbarui: 27 Juli 2025   10:10 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi kegiatan Pengecekan Jentik-jentik bersama ibu-ibu PKK Desa Ketanggi

Semarang 25 Juli 2025 -- Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 119 bersama ibu-ibu PKK Desa Ketanggi mengadakan aksi nyata upaya pencegahan penyakit demam berdarah melalui pengecekan jentik-jentik di seluruh Dusun Desa Ketanggi, mulai dari Dusun Krajan, Dusun Jetis dan Dusun Ngemplak. Kegiatan yang dimulai sore hari ini dilakukan dengan cara mendatangi rumah-rumah warga di setiap Dusun, kemudian petugas memeriksa berbagai tempat penampungan air, seperti bak mandi dan tempat-tempat lain yang berpotensi menjadi tempat nyamuk bersarang.

Dalam kegiatan tersebut, Ibu-ibu PKK Desa ketanggi berperan aktif mengkoordinasi dan mendampingi proses pemeriksaan, sehingga target seluruh rumah warga dapat terjangkau dengan baik tanpa terkecuali. Selain sebagai upaya menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan, kegiatan ini juga diharapkan dapat mengurangi kasus DBD (Demam Berdarah) di Desa ketanggi. Melalui kegiatan ini, masyarakat, mahasiswa KKN dan ibu-ibu PKK bersama-sama berperan aktif menjaga lingkungan dari potensi perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.

Tidak dibiarkan begitu saja, rumah-rumah yang ditemukan adanya jentik-jentik nyamuk, kemudian diberikan obat larvasida khusus yang dikenal dengan nama Abate oleh petugas pengecek. Obat ini berbentuk bubuk dan mengandung bahan aktif temephos 1% yang efektif membunuh larva nyamuk sebelum berkembang menjadi nyamuk dewasa penyebab penyakit. Pemberian bubuk Abate dilakukan dengan cara menaburkannya pada tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, kolam, dan genangan lainnya yang berpotensi menjadi sarang berkembang biaknya jentik nyamuk. Penggunaan obat Abate ini merupakan langkah utama dalam usaha memutus mata rantai penularan penyakit demam berdarah di Desa Ketanggi. Sebagaimana dikatakan Koordinator divisi Sosial dan Lingkungan KKN UIN Walisongo Semarang, bahwa Kegiatan ini akan dilakukan secara berkala setiap dua minggu sekali, dengan harapan dapat terus berlanjut dan membawa perubahan positif bagi masyarakat Desa Ketanggi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun