Mohon tunggu...
Priyadi
Priyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Menyukai buku

Baru belajar nulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Apa Ada Dusta di Bawah Janur Kuning?

15 April 2012   17:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:34 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sepertinya pagi seperti ituitu juga, selayaknya pagi tiga juta tahun yang telah terlampaui. Hanya saja kini kata dan abjad mudah untuk dibanting dan dilipat dalam sekatsekat rapat lalu dilempar ke entah dimana tiangtiang penyangga langit tinggi tegap. begitu juga denganku, yang menerima kata dan abjad dan sedikit terpaksa menggenggam erat sebab lemparan itu. inilah pagi ini dalam cermin maya lebar batasnya dimana. dimana penggalan kisah dalam perjalanan abad selayaknya dimuat. dimuat entah dengan salah alamat atau tanpa alamat.

apa ada dusta di bawah janur kuning? mungkin saja tak ada gelengan kepala sebab kepala telah meledak memuat palu, kertas, uang, hasrat, perahu, kanal, pulau, terbang, tiang listrik, tomboltombol. tapi sesering manusia mengikat tangan dengan kait, sesering pula cincin dalam jari manis dibuang paksa di altaraltar suci. sesering manusia berjalan berpasangan dibawah janur kuning sesering manusia pula menyulut api di pohonpohon kelapa, memberangus janur dan bakal janur. apa ada dusta dibawah janur kuning?

apa ada telinga yang bisa menjawabnya dan lidah yang mendengarnya? apa perasaan telah tersumpal dalam dompet dan uang menyumpal dalam perasaan? aih, alihalih memikir. tidurlah saja tubuh dan aku dalam mimbar berwarna kelabu, tempat para imam mendengung seperti rombongan tawon.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun