Mohon tunggu...
Keristin Oktalia
Keristin Oktalia Mohon Tunggu... Aktris - Mahasiswi Stikom Bandung

penulis naskah film, novel, puisi, lirik lagu,dll

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Biarkan Aku Berekspresi

4 Agustus 2018   20:11 Diperbarui: 4 Agustus 2018   20:17 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

            "Hey!", Ketrin menegur mereka.

            "Lariii ... ada orang gila!", mereka berlari sambil cekikikan.

            Ketrin terdiam sejenak.Merasa bingung.Apa yang salah? Hanya senyum biasa.Penampilan juga biasa.Pokoknya semuanya serba biasa saja.Tidak ada hal aneh yang dia lakukan.Namun hatinya tiba -- tiba memanas. Tapi, ia coba untuk tidak memikirkannya.

            Semakin ia berjalan dan menemui anak kecil. Ia selalu dikatakan sebagai orang gila, ditatapi dengan sinis, atau dengan ejekkan lainnya. Lama -- lama, cemoohan itu membuatnya menjadi kaku. Setiap melangkah, tidak ada satu pun gerak -- gerik yang ia keluarkan. Senyum pun tidak diperlihatkannya kecuali saat mengatakan "Permisi".Pandangannya lurus tanpa memperhatikan sekitar.Bahkan, ketika melihat orang dihadapannya.Ia seperti memalingkan wajahnya ke arah lain atau menunduk.

            Ia sampai di Kafe. Temannya menyambutnya dengan pelukan.

            "Hei, Ketrin. Udah lama nggak ketemu. Kamu gimana keadaannya?", Mia memeluknya erat. " Alhamdulillah. Aku b ... baik -- baik aja.Kamu sendiri?""Aku baik -- baik aja. Oh, ya. Kamu kenapa? Kok datar gitu?", tanya Mia menatap raut wajah Ketrin. "Ng ... nggak apa -- apa, kok", Ketrin mencoba tersenyum untuk meyakinkannya. "Oke, kita pesan minuman dulu, ya!", ajak Mia."Oke"."Sepertinya Ketrin memendam sesuatu.Tingkahnya nggak seperti biasanya.Kalau dulu dia ceria, sekarang jadi kaku", gumam Mia dalam hati.

            "Ketrin, diminum dong!Jangan diliatin aja", Mia terus memperhatikan tatapan nya."I ... iya, Mia", Ketrin berkata singkat sambil tersenyum tipis. "Kamu mikirin apa, sih? Sampai bengong begitu", Mia penasaran."E ... enggak, kok. Nggak mikirin apa -- apa. Hehehe ....", Ketrin menjawabnya dengan terbata -- bata.

            Mereka menikmati minuman itu.Suasana kafe itu kian ramai tapi tetap sejuk oleh dinginnya AC. Apalagi ditambah alunan musik Korea yang Ketrin favoritkan. Membuatnya  mengalihkan pikirannya. Sepertinya mereka betah berlama di tempat itu.Alunan musik itu semakin merdu memanjakan telinga dan pikirannya. Lama -- kelamaan, alunan itu mengajaknya untuk bernyanyi ria. Ketrin sudah tidak bisa menahan pita suaranya.Ia mengiringi lagu itu. Bernyanyi bak penyanyi Korea sungguhan.

            "Kamu suka lagu Korea?", tanya Mia memperhatikan gerak -- geriknya yang nampak menghayati lagu tersebut. "Suka banget!", sorak Ketrin begitu bersemangat mengikuti aliran musik itu.

            Api yang membara itu tak henti -- hentinya menyala setiap lagu itu diputar. Ketrin semakin bersemangat hingga tangan -- tangan dan kaki -- kakinya pun ikut berirama seolah membayangkan dirinya saat pertunjukkan konser. Walaupun gerakkan -- gerakkan itu hanya gerakkan kecil yang dikeluarkan sedikit di bangkunya, ia merasa bergairah. Ia dapat melupakan sedikit  demi sedikit masalah kecil yang tadi dihadapinya.

            "Ketrin, kapan -- kapan kamu ajari aku nyanyi lagu Korea, ya? Kalau bisa sama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun