Mohon tunggu...
Keristin Oktalia
Keristin Oktalia Mohon Tunggu... Aktris - Mahasiswi Stikom Bandung

penulis naskah film, novel, puisi, lirik lagu,dll

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Biarkan Aku Berekspresi

4 Agustus 2018   20:11 Diperbarui: 4 Agustus 2018   20:17 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

            "Itu puisi karya kakak, ya?", tanya salah seorang lelaki itu. "Iya, puisi ini mewakili perasaanku.Aku juga dulunya mengalami seperti kalian.Bahkan ketika di kafe, ada dua anak laki -- laki dengan seenaknya menghinaku dengan sebutan orang gila.Padahal aku sama sekali nggak pernah mengganggu mereka", Ketrin menjelaskan.

            Mereka perhatikan dengan seksama puisi itu.Tak lama kemudian, mereka menyadari sesuatu.

         "Kak, maafin kami, ya.Kami sudah pernah menghina kakak dulu.Kami lah dua anak laki -- laki itu.Sekarang, kami merasakan apa yang dirasakan kakak dulu", mereka mengucapkannya sungguh -- sungguh."Iya, yang penting ini menjadi pelajaran bagi kalian", Ketrin berkata singkat.

          Mereka pulang dengan lega.Ketrin sudah membukakan pintu maafnya.Sungguh indah hidup ini bila tidak ada mulut -- mulut tajam menghujam.Memang, mulut adalah alat yang paling tajam dibandingkan dengan benda tajam lainnya. Hanya bagaimana caranya kita mengendalikannya agar tidak melukai perasaan orang lain. Ingat, mulutmu harimaumu!


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun