Kembang mekar di pekarangan jiwa
Memanjakan pelupuk mata, bukan sekedar ilusiÂ
Karena mata adalah jendela jiwaÂ
Penyambung pikiran.
Penantian melahirkan rindu
Berat untuk dipikul sendiriÂ
Nadi-nadi bergetarÂ
Namun terhibur oleh aroma kembang mekar.
Dari pagi hingga petang
Sambung-menyambung kabar sukacitaÂ
Di pelataran harapanÂ
Kenangan hingga akhir.
Demikian doa bergema
Mengalir bagai darah
Memberi hidupÂ
Di sepanjang sejarah hidup.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!