Pekat memeluk erat pelupuk mata. Hitam warna kehidupan. Terkadang begitu rasanya. Kala hidup kehilangan rasa.Â
Sabar dulu. Pekat tidak selamanya harus ada. Hitam pun demikian. Ketika datang cahaya setitik pun jadi terang. Benderang dan putih warna harapan.Â
Demikian sumbu yang masih menyala, lilin dalam gelap lahir terang. Memeluk hari.Â
Bukalah pintu. Biarkan cahaya mengikuti jalannya.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!