Mohon tunggu...
Kens Hady
Kens Hady Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang yang biasa, yang kadang suka menulis

Black Dew

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Makrifat Sekuntum Cinta

6 Juli 2016   22:41 Diperbarui: 6 Juli 2016   22:51 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ia berjalan pada nadi dan pori

Terbang bersama angin dan menyusup ke paru paru

Menggeliat di kepala lalu membungkam segala logika 

Ia juga  pelukis setiap kanvas yang berjiwa.

Apakah ia ada di dalam dirimu?

Bila malam telah bisa kau rasakan di pangkal lidahmu

Atau tubuhmu telah meluruh satu persatu

Mungkin, ia telah mendekam  dan  menjadi virus di setiap syarafmu

Dan di ujung waktu keramaianmu hanyalah  bayang dari sebuah kesepian

Dia lahir tiada bernama, berwarna hitam juga putih.

Bersama hembusannya engkau adalah badai yang meraja  atas samudra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun