Mohon tunggu...
Kenah
Kenah Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

العلم بلا ذكر يورث الكبر

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Biografi TGR Muhsin Maqbul atau Kerap Dikenal dengan Sebutan Bapak Koordinator

21 Mei 2019   15:15 Diperbarui: 23 Mei 2019   20:31 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.






screenshot-20190523-211847-5ce6a02c3ba7f704cf119e12.jpg
screenshot-20190523-211847-5ce6a02c3ba7f704cf119e12.jpg


A.Kelahiran Tuan Guru Muhsin Maqbul
Tuan Guru Haji Muhsin Maqbul lahir di desa Kotaraja dari seorang ayah yang bernama Salim alias amak ormat dan inak ormat. Beliau waktu kecil diberi nama dengan nama kesin. Ayah TGH. Muhsin Makbul adalah seorang pendekar yang menguasai berbagai macam ilmu kebatinan. Kesin 24 bersaudara, namun hanya delapan orang yang hanya bersaudara seayah dan seibu. Sedangkan sisanya ialah hanya saudara seayah saja. TGH. Muhsin Maqbul merupakan anak yang berbakti kepada orang tuanya, tekun mengaji, dan rajin beribadah. 

Ayah beliau melihat perangai beliau itu membuat ayah beliau sangat menyayangi beliau. Sampai-sampai beliau dulu pernah akan dihadiahkan uang yang sangat banyak oleh ayahnya yaitu sepuluh ikat keping tepong yaitu kepeng pada zaman dulu yang mempunyai lubang ditengah. Setiap ikatan itu berisi 200 kepeng tepong  Namun beliau menolak mengambil semua uang tersebut. Beliau berkata kepada ayahnya dengan mengatakan " yang saya butuhkan adalah mendo'akan orang tua dan selalu memohon do'a orang tua, bukan uang, sawah, kebun, atau ladang".  Lalu ayah beliau pun menjawab "aku selalu berdo'a untukmu, tapi terimalah uang ini sebagai pemberianku". Setelah tiga kali ayahnya menyuruh Kesin untuk menerima uang itu, lalu Kesin mengambil dari tiap-tiap ikat dengan angka yang bervariasi.

Dari ikatan pertama diambilnya hanya 6 keping untuk mengambil hikmah rukun Iman, dari ikatan satak kedua 5 keping untuk mengambil hikmah rukun Islam, dari ikatan satak ketiga 4 keping untuk mengmbil hikmah Khulafaurrasyidin, yakni Abu Baqr, Umar, Usman dan Ali. Sampai ikatan satak terakhir beliau mengambil hanya satu keping untuk mengambil hikmah ke-Maha Esa-an Allah SWT. Melihat anaknya yang demikian, Salimmengangguk-anggukkan kepalanya tanda heran dan kagum akan kehebatan anaknya. Sang ayah pun bertanya ; "Darimana engkau peroleh ilmu itu, anakku ?" yang dijawab Kesin, "Dari Guruku, ayah!". Namun sampai sekarang, siapakah sang Guru yang dimaksud itu, belum terjawab.

B.Riwayat Hidup Tuan Guru Haji Muhsin Maqbul
Pada saat beliau masih kecil, beliau diserahkan mengaji oleh ayahnya untuk berguru agama kepada TGH. Badarul Islam alias TGH. Badar Pancor. Selama 2 tahun beliau ikut mengaji kepada TGH. Badar,, beliau selalu mendengar Gurunya TGH. Badar berkata tentang Tuan Guru Bajang yang akan membimbing jamaah. Tuan Guru Bajang yang dimaksud ialah Almagfurullah Maulana Syaikh Muhammad Zainuddin Abdul Majid. 

Setalah beberapa lama ketika TGH.Muhsin Maqbul berumur belasan tahun dan waktu itu Almagfurullah Maulana Syaikh sudah pulang dari menuntut ilmunya di Mekkah. TGH. Muhsin Maqbul diserahkan  oleh ayahnya yaitu balok ormat untuk menuntut ilmu kepada Almagfurullah Maulana Syaikh Muhammad Zainuddin Abdul Majid. Tapi beliau tidak langsung diterima sebagai murid oleh Almagfurullah maulana syaikh. Ketika Ayah beliau mau menyerahkan TGH. Muhsin Maqbul yang pada waktu itu beliau masih bernama kesin. Almagfurullah bertanya kepada ayah beliau" siapakah nama anak yang akan menjadi muridku itu?". Ayahnya Menjawab " nama anak itu adalah kesin.", lalu Almagfurullah berkata lagi "saya tidak sanggup menerima murid dia sebagai murid jika namanya kesin, tapi saya sanggup menerimanya sebagai murid apabila dia bernama muhsin!". 

Dari situlah nama asli beliau yaitu kesin diganti namanya menjadi muhsin. Setelah beliau diterima sebagai murid Almagfurullah Maulana Syaikh, beliaupun rajin mengikuti setiap majlis ta'lim yang dipimpin oleh Almagfurullah Maulana Syaikh Tuan Guru Kiai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid. Setiap Majlis Ta'lim yang diadakan oleh Almagfurullah Maulana Syaikh, Sehingga Menjelang remajanya sampai beliau dewasa, setiap ada pengajian yang dipimpin oleh bapak maulana syaikh beliau selalu mengikutinya. Waktu-waktu ke waktu akhirnya beliau menjadi sesosok murid yang taat walaupun beliau tidak memiliki ilmu yang banyak seperti murid bapak Almagfurullah Maulana Syaikh yang lain seperti TGH.Zainudiin Munir, TGH. Zahid Syarif, TGH. Yusuf Makmun, TGH. Nasrullah, dan murid-murid Maulana Syaikh yang lain.

TGH. Muhsin Maqbul ialah murid yang paling taat diantara sekian banyak murid Almagfurullah Maulan Syaikh. Hal itu dapat dilihat dari setiap sesuatu pekerjaan yang disuruh oleh Almagfurullah Maulana Syaikh, beliau selalu mengatakan "enggih, insya allah". Lalu beliau pun melakukan apa yang diperintahkan oleh guru beliau yaitu Almagfurullah Maulana Syaikh. Pernah beliau disuruh oleh Almagfurullah Maulan Syaikh untuk pergi ke liang peteng yang berada di Sumbawa. Beliau ketika disuruhpun dia mempunyai syarat untuk melakukan tugas tersebut. Syarat- syarat tersebut yaitu :
1.Tidak boleh membawa kendaraan.
2.Tidak boleh membawa bekal.
3.Tidak boleh minta tolong.
4.Tidak boleh memakan makanan yang diberikan oleh orang lain.
5.Tidak boleh pulang sebelum tugasnya selesai.

Walaupun syaratnya begitu berat, beliau mampu memenuhi tugas yang diberikan gurunya dengan tuntas. Sehingga beliau menjadi salah satu murid yang dibanggakan oleh Almagfurullah Maulana Syaikh Muhammad Zainuddin Abdul Majid. TGH. Muhsin Maqbul merupakan salah satu murid yang dipilih Almagfurullah Maulana Syaikh untuk di tes oleh Maulana Syaikh untuk menurunkan segala ilmunya yang kemudian untuk menjadi seorang yang berhak mengijazahkan ilmu yang berupa amalan wirid kepada orang lain setelah Almagfurullah Maulana Syaikh. Dari sekian murid yang di tes oleh Almagfurullah Maulana Syaikh, akhirnya TGH.Muhsin Makbul yang terpilih menjadi orang yang berhak mengijazahkan segala bentuk ilmu Almagfurullah Maulana Syaikh Muhammad Zainuddin Abdul Majid kepada orang lain. Setelah TGH. Muhsin Makbul terpilih, maka Almagfurullah Maulana Syaikh Muhammad Zainuddin Abdul Majid membentuk Jama'ah wirid yang dipimpin langsung oleh TGH. Muhsin Makbul.

Wafatnya TGH. Muhsin Maqbul
Menjelang hari tuanya, beliau terkena penyakit yang meyebabkan beliau harus dirawat di Rumah sakit RISA Siti Hajar Mataram. Namun tidak lama setelah beliau sakit akhirnya beliau meninggal dunia pada tahun 2009 di Rumah Sakit Risa Ibnu Hajar Mataram dan dikuburkan di Dusun Otak Desa, Desa Kotaraja, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur.
 

screenshot-20190523-211742-5ce6a0bf95760e666c76e352.jpg
screenshot-20190523-211742-5ce6a0bf95760e666c76e352.jpg

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun