Mohon tunggu...
F. I. Agung Prasetyo
F. I. Agung Prasetyo Mohon Tunggu... Ilustrator - Desainer Grafis dan Ilustrator

Cowok Deskomviser yang akan menggunakan Kompasiana untuk nulis dan ngedumel...

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Berkomputer Menggunakan Monitor LED-TV

16 Mei 2019   07:27 Diperbarui: 1 Juni 2019   13:26 4524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena produk elektronik mempunyai penyusutan lebih tinggi jika disimpan lama meskipun tanpa penggunaan, jadi penulis berpikir langkah penjualan sesegera mungkin adalah yang terbaik. Memang akan rugi 200K jika dibandingkan saat membeli baru, tapi kerugiannya disinyalir akan semakin membesar jika terlalu lama ditunda disamping berkurangnya peminat disebabkan usia garansi yang semakin berkurang.

 Apalagi saat dijual tadi masih ada asuransi khusus pertanggungan jatuh tak sengaja selama setahun di luar garansi normal. Jangan salah, secara teknis angka contrast ratio-nya cukup tinggi dibandingkan kompetitornya.

Jika Anda mempunyai waktu luang, mungkin bisa browsing lebih lanjut tentang LED-TV LG seri 24MT48AF. Dari angka depannya bisa ditebak bahwa ukurannya 24inci. Sebagai catatan hasil pengamatan penulis: yang berukuran 24inci ini masih relatif stabil saat dicoba untuk pergantian resolusi mendadak ketimbang versi 22incinya, begitu pun kondisinya lebih baik jika ditinjau kedalaman warnanya. 

Pergantian resolusi mendadak ini memang tidak terlalu dibutuhkan pada perangkat LCD/LED-TV untuk penggunaan siaran TV biasa atau pemutaran video dari player, mini-hifi dan lain sebagainya; tapi cukup krusial bila di dunia PC untuk keperluan tertentu. Misalnya: waktu booting PC. 

Saat PC dalam kondisi menampilkan BIOS dengan saat PC menampilkan Logo boot Windows (penulis menggunakan Windows10) dan ketika PC masuk ke layar desktop setelah semua proses booting selesai akan menampilkan resolusi berbeda, dan hanya pada saat berada pada kondisi tampilan desktop-lah yang bisa diubah resolusinya---oleh pengguna umum.

Contoh lain dari pergantian resolusi mendadak ini adalah jika kita ingin memindah tampilan layar laptop ke monitor PC (misalnya menggunakan colokan output VGA/HDMI), yang secara resolusi tampilan memang akan mengikut setting terkini pada laptop. Contoh lainnya lagi adalah bila kita ingin memutar film (saat berkomputer) melalui video player atau bermain video-game. 

Secara umum para gamer akan menyetel resolusi tampilan ke ukuran yang membuat mereka nyaman serta lancar saat memainkan video game tersebut tanpa lag disebabkan kapabilitas dan toleransi dari kartu-VGA yang dimiliki, yang biasanya akan berbeda dengan resolusi dalam bekerja keseharian.

Jika seseorang bekerja dengan resolusi tinggi misalnya 1920 x 1080, maka saat bermain Need For Speed dan game berat lain dengan fitur antialiasing++ sehingga menampilkan efek yang lebih nyata serta dramatis mungkin akan terasa melambat dan kurang responsif saat menggunakan resolusi tersebut jika memang bisa dicapai; jadi demi keasyikan bermain biasanya akan diturunkan.

LED-TV LG seri 24MT48AF juga lumayan saat menampilkan setelan PC resolusi tinggi. Kekurangannya yang cukup krusial bagi penulis adalah: tidak dapat mengakomodasi bidang luas dengan warna sangat terbatas. 

Penulis sering berkutat dengan software grafis vektor, dan yang demikian ini tidak dapat ditoleransi bagaimanapun kondisinya. Pada bidang vektor satu warna (monokrom) terutama warna cerah, warna yang tampil di layar akan tergradasi halus menuju warna yang lebih cerah atau gelap namun masih pada tint yang sama. 

Bila Anda pengguna Adobe Photoshop, mungkin akan serupa kondisi ini: saat kita membuat bangun satu warna atau teks pada layer mengambang dengan satu warna tertentu lalu diberi layer style semacam inner-glow atau inner-shadow. Bila Anda 'orang grafis' mungkin akan menemukan hal ini adalah cukup parah. Kondisi inilah yang lolos dari pengamatan penulis saat mencobanya di toko.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun