Pesatnya perkembangan teknologi digital membawa dampak signifikan bagi kehidupan, termasuk bagi anak-anak. Sayangnya, banyak siswa sekolah dasar (SD) yang belum memahami bahaya kecanduan game online dan media sosial (medsos). Melihat fenomena ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto Kelompok 76 menggelar edukasi bagi siswa SD Negeri Tegaljeruk tentang dampak negatif kecanduan game online dan bijak dalam menggunakan media sosial serta solusi untuk mengatasinya.Â
Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan  pada hari Kamis, 31 Juli 2025 pada pukul 08.00 - 10.00 WIB. Adapun peserta sosialisasi ini merupakan siswa kelas  5 dan 6 SD Negeri Tegaljeruk.Dalam sesi edukasi yang berlangsung interaktif, tim KKN UIN Saizu Kelompok 76 memaparkan bahwa game online dan medsos memiliki manfaat, seperti melatih kreativitas dan memperluas wawasan. Namun, jika digunakan secara berlebihan, keduanya dapat menimbulkan sejumlah masalah serius, seperti:
1. Penurunan prestasi akademik: Â Terlalu lama bermain game atau berselancar di medsos mengganggu konsentrasi.
2. Gangguan kesehatan: Paparan layar terlalu lama menyebabkan mata lelah, obesitas, hingga gangguan tidur.
3. Perubahan perilaku: Konten negatif di medsos atau game berpotensi memicu sikap agresif dan kurangnya sosialisasi di dunia nyata.
4. Hilangnya privasi: Anak-anak rentan menjadi korban cyberbullying atau eksploitasi data pribadi.
Edukasi dengan Pendekatan Menyenangkan
Agar materi mudah dipahami, mahasiswa KKN menggunakan metode penyampaian yang menarik, seperti permainan interaktif, video based learning, dan diskusi terbuka. Salah satu peserta, Rifki (Siswa kelas 5), mengaku sering menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain game online. "Tadi kakak-kakak KKN kasih tahu kalau main game terlalu lama itu nggak baik. Aku mau coba kurangi," ujarnya polos.
Selain siswa, guru dan orang tua juga dilibatkan dalam program pendampingan. "Kami berterima kasih kepada mahasiswa KKN UIN Saizu yang telah membantu meningkatkan kesadaran siswa. Harapannya, setelah ini, anak-anak bisa lebih bijak menggunakan gadget," tutur Amanatullah, S.Pd., salah satu guru SD Negeri Tegaljeruk.
Program ini tidak berhenti di sosialisasi, tetapi menjadi pilot project gerakan Digital Wellness di Banjarnegara. Dengan sinergi antara kampus, sekolah, dan masyarakat, langkah kecil ini diharapkan mampu melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga melek digital secara bertanggung jawab.
Oleh: Ahmad Syaroful Majid, Arya Tabah Sutrisno, Ika Novitasari
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI