"Meniti Cahaya: Perjalanan Seorang Insan Menuju Rabb-Nya"
Dalam kesunyian yang pekat, seorang hamba melangkah menuju keheningan suci. Bukan untuk sekadar menyendiri, tetapi untuk menjemput cahaya yang selama ini tersembunyi di balik hiruk-pikuk dunia. Ia datang bukan sebagai pencari biasa, tetapi sebagai seorang musafir ruhani yang ingin menyingkap hakikat keberadaannya.
Ia duduk dalam iktikaf, bukan hanya dengan raga, tetapi juga dengan hati dan jiwanya. Sujudnya bukan sekadar gerakan, tetapi pelepasan ego yang selama ini membelenggunya. Dalam setiap lafaz tasbih yang lirih bergetar di bibirnya, ia menyampaikan kerinduan terdalam kepada Rabb-nya.
Di keheningan itu, ia bertanya kepada dirinya sendiri, Siapa aku tanpa-Nya? Apa arti semua pencarian ini jika tak berujung pada perjumpaan dengan-Nya?
Dan di situlah ia menemukan jawabannya. Tuhan tak pernah jauh, tak pernah pergi. Ia selalu ada---di setiap hembusan napas, di setiap getaran hati yang tulus. Yang selama ini menjauh bukan Tuhan, melainkan dirinya sendiri.
Maka, dalam sujud terakhirnya malam itu, ia tak lagi merasa sendiri. Ia telah tiba di tujuan yang sejati: samudera cinta Ilahi, di mana dirinya larut tanpa batas dalam kehadiran-Nya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI