Mohon tunggu...
khezia nabiil
khezia nabiil Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Halo semuanya,perkenalkan nama saya Khezia Nabiil biasa di panggil khez,saya seorang mahasiswa Unesa prodi ilmu komunikasi tahun 2022.Dalam dunia menulis ini merupakan hal baru bagi saya,kalau ada yang kurang atau salah dari tulisan saya mohon dimaafkan yaa hehe terima kasih.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Simak Yuk Sejarah Bahasa Indonesia

11 September 2022   18:52 Diperbarui: 11 September 2022   18:57 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Sejarah bahasa Indonesia

Kata 'Indonesia' sendiri diucapkan pertama kali oleh seseorang bernama George Samuel Earl,dia adalah seorag pria berkebangsaaan Inggris,dia melontarkan kata 'Indunesia' sebagai julukan gugusan pulau di Lautan Hindia.Akan tetapi para ilmuwan berkebangssan Eropa  lebih sering menjuluki dengan kata 'Melayunesia'.

Dalam majalah Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (Volume IV,p.254,tahun 1850) J.R.Logan seorang tokoh Inggris menyebut deretan pulau di lautan Hindia dengan kata 'Indonesian'.

Seiring berjalannya waktu ada seorang tokoh bernama Adolf Bastian dia seorang pria berkebangsaaan Jerman dan di dalam buku karyanya yang berjudul Indonesian Order die Inseln des Malaysichen Archipe ia menyatakan bahwa kata'Indonesia' untuk memberi nama gugusan pulau yang berada di Lautan Hindia.Seperti yang kita ketahui kata 'Indonesia' sekarang dipakai untuk nama sebuah negara di Asia Tenggara dan memiliki penduduk lebih dari 220 juta jiwa .

Indonesia adalah sebuah negara di Asia Tenggara dan termasuk dalam kategori negara berkembang.Letak geografis Negara Indonesia yang terdiri dari beberapa pulau dan dipisahkan oleh lautan,hal ini mengakibatkan Indonesia memiliki banyak sekali perbedaan di dalamnya. Adanya perbedaan dalam budaya maupun dalam bahasa menjadi sebuah keunikan tersendiri bagi Negara Indonesia.

Jika ditinjau dari sudut pandang historis Negara Indonesia,bahasa Indonesia merupakan adopsi dari prototipe bahasa Melayu.

Bahasa Melayu sendiri adalah salah satu bahasa daerah yang ada di Indonesia.Bahasa Melayu sendiri telah dipakai sebagai bahasa perantara atau bahasa pergaulan selama ratusan tahun sebelumnya di seluruh penjuru tanah air.

Saat di masa perjuangan kemerdekaan,tentu saja bangsa Indonesia memerlukan adanya alat pemersatu dalam berkomunikasi anatar suku bangsa di Indonesia.

Sumpah Pemuda adalah peristiwa ditetapkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.Tujuan dari lahirnya bahasa Indonesia dalam peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yaitu agar bangsa Indonesia mempunyai bahasa persatuan yang dapat mempersatukan bangsa Indonesia yang dilatar belakangi  adanya keberagaman bahasa daerah .

Tercatat dalam sejarah Indonesia ada berbagai batu prasasti yang ditemukan contohnya

1.Prasasti Talang Tuo di Palembang tahun 684

2.Prasasti Kedudukan Bukit di Palembang tahun 683

3.Prasasti Karang Brahi  yang ditemukan di antaraJambi dan Sungai Musi tahun 688,yang bertulis Pra-Nagari dan bahasa Melayu Kuno.Hal ini sekaligus bisa jadi petunjuk bagi kita bahwa bahasa Melayu Kuno sudah dipakai sebagai alat komunikasi pada saat zaman Sriwijaya.

4.Prasasti Kota Kapur di Bangka Barat tahun 686

Beberapa fungsi bahasa Melayu pada zaman kerajaan Sriwijaya

1. berfungsi sebagai lingua franca (bahasa hubung) antar suku di Indonesia

2.berfungsi sebagai bahasa perdagangan di sepanjang pantai

3. berfungsi sebagai bahasa kebudayaan ialah sebagai bahasa buku-buku yang berisi aturan daam kehidupan dan sastra

4.berfungsi sebagai bahasa resmi di kerajaan

Adapun beberapa faktor penyebab Bahasa Melayu diresmikan sebagai bahasa Indonesia antara lain 

1.Bahasa melayu memiliki sistem yng sederhana,cukup mudah dipelajari, dikarenakan bahasa Melayu terkenal dengan tingkatan bahasa sama halnya seperti bahasa Jawa (ngoko,kromo) juga dikarenakan adanya perbedaan bahasa kasar dan halus mirip dengan bahasa Sunda (kasar,lemes)  

2.Bahasa Melayu sudah terpakai selama ratusan tahun  di Indonesia yang bisa dikatan juga sebagai lingua franca dan juga sebagai bahasa perdagangan maupun bahasa perhubungan

3.Bahasa Melayu sangat diterima oleh suku-suku di Indonesia dengan sukarela

4.Sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang lebih luas bahasa ini sanggup dipakai.

Beberapa faktor pendukung berkembangnya bahasa Indonesia

Penyerapan dari bahasa daerah

Dalam proses perkembangannya Bahasa Indonesia mendapat pengaruh dari berbagai bahasa daerah,contohnya seperti bahasa Sunda,bahasa Jawa,bahasa Ambon dan lainnya.

Tercakup 3 faktor dari pengaruh bahasa- bahasa daerah yaitu faktor fonologis,faktor morfologis dan yang terakhir adalah faktor sintaksis.

Contoh dari pengaruh fonolgis tampak dalam lafal (b,d,g) dan terlihat juga dalam akhiran -kan yang cukup sering dilafalkan /k n/.Kemudian,contoh dalam pengaruh morfologis terlihat dalam kata misalnya becus,heboh,memper,mendingan,seret

Penyerapan dari bahasa asing

Pengaruhnya tak hanya dari segi kosakata tetapi juga dari segi struktur.Pengaruh kosakata bahasa Asing dalam bahasa Indonesia bisa dibilang sangat dominan ,misalnya kita ambil contoh dari bahasa Arab,seperti ajal,awal.biadab,akhirat,wafat,wajib,khotbah.Jika dalam dari Bahasa Inggris misalnya transmigrasi,program,administrasi,demokras,teori,struktur dan masih banyak lagi.Dari Bahasa Tionghoa contohnya seperti loteng,pisau,teko,tauge dan tahu.

Dari Bahasa Perancis contonya kudeta dan biro.Kata surgawi , sastrawan, sejarahwan, peragawati, manusiawi, materialism,individualisme juga merupakan contoh pengaruh pembentukan kosa kata bahasa asing.

Catatan peristiwa atau tahun-tahun penting yang bisa dibilang sangat menentukan perkembangan bahasa Melayu.Berikut ini adalah perinciannya

Disusun ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch.A.Van Ophuijsen dalam Kitab Logat Melayu pada tahun 1901

Pemerintah mendirikan sebuah badan penerbitan buku bacaan yaitu Taman Bacaan Rakyat (Commissie voor de Volklectuur) dan namanya berganti menjadi Balai Pustaka pada tahun 1917.Buku-buku novel terbitan Balai Pustaka misalnya novel yang berjudul Salah Asuhan dan Siti Nurbaya.  

Peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta menjadi titik awal perkembangan Bahasa Indonesia mejadi bahasa nasional.

Berdirinya sebuah angkatan sastrawan muda atau mereka juga menyebutnya denga Angkatan Pujangga Baru dan dipimpin oleh Sutan Takdir Alisyahbana dan rekan-rekannya.

Kongres Bahasa Indonesia I pada tanggal 25-28 Juni 1938 di Solo yang menhasilkan bahwa usaha pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar

Ditanda tanganinya UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945 dan terdapat salah satu pasal di dalamnya yang menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara (Pasal 36)

Diresmikannya penggunaan Ejaan Republik (Ejaan Soewandi) sebagai Ejaan van Ophuijsen pada tanggal 19 Maret 1947.

Perwujudan tekad bangsa untuk selalu berusaha dala menyempurnakan bahasa Indonesia yang akhirnya diangkat sebagai bahasa nasional yang tertumpahkan dalam peristiwa Kongres Bahasa Indonesia II pada tanggal 28 Oktober -- 2 November di Medan.

Peresmian penggunaan EYD melalui pidato kenegaraan oleh Presiden Republik Indonesia yaitu Soeharto pada tanggal 16 Agustus 1972.Pidato ini berlangsung di depan DPR dan dikuatkan juga oleh adanya Keputusan Presiden No.57 tahun 1972.

Penetapan buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan dan Pedoman Umum  Pembentukan Istilah resmi berlaku di Indonesia oleh Mendikbud pada tanggal 31 Agustus 1972

Kongres Bahasa Indonesia III pada tanggal 28 Oktober sampai 2 November 1978 di Jakarta ,di dalam kongres ini memperlihatkan pertumbuhan,kemajuan,perkembangan dan memantapkan kedudukan dan fungsi bahsa Indonesia ,selain itu kongres ini sekaligus memperingati hari Sumpah Pemuda yang ke-50.

Keputusan dalam kongres Bahasa Indonesia IV yang menyebutkan bahwa pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia harus lebih ditingkatkan agi dan lagi,sehinnga amanat yang ada di dalam GBHN (Garis Besar Haluan Negara) mewajibkan pada semua warga negara bisa mencapai bagaimana menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Dipersembahkannya dua karya Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa kepada pecinta bahasa Nusantara yaitu berupa buku yaitu KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia dala peristiwa Kongres Bahasa Indonesia V  pada tanggal 28 Oktober sampai 3 November 1988.Kongres ini dihadiri oleh sekitar tujuh ratus pakar bahasa Indonesia  dan juga tamu manca negara misalnya dari Belanda,Australia,Malaysia,Brunei Darussalam,Singapura.

Pengusulan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia ditingkatkan agar menjadi Lembaga Bahasa Indonesia dan pengusulan penyusunan Undang-Undang Bahasa Indonesia dalam kongres Bahasa Indonesia VII yang diadakan di Hotel Indonesia pada tanggal 26-30 Oktober 1998.

Pengusulan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa dalam Kongres Bahasa Indonesia VII pada tanggal 26 Oktober 1998  sampai 30 Oktober 1998.

Adapun ketentuannya yaitu yang pertama bertugas untuk memberikan nasehat kepada Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa serta berupaya untuk meningkatkan status Lembaga Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia.Dan yang kedua beranggotakan pakar dan tokoh masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap sastra dan bahasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun