Mohon tunggu...
Keisya Zahra Maharani
Keisya Zahra Maharani Mohon Tunggu... 43225010020-Universitas Mercu Buana

43225010020-S1 Akuntansi-Fakultas Ekonomi dan Bisnis-Universitas Mercu Buana-Pendidikan anti korupsi dan etik UMB-Dosen Pengampu Prof.Dr, Apollo, M.Si.A

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif Tentang Kehidupan

16 Oktober 2025   23:43 Diperbarui: 16 Oktober 2025   23:43 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://docs.google.com/presentation/d/1Rd160YZKXaVUmSZNosmE0ByHmsEfVPr_/edit?usp=sharing&ouid=100792547619349071972&rtpof=true&sd=true

https://docs.google.com/presentation/d/1Rd160YZKXaVUmSZNosmE0ByHmsEfVPr_/edit?usp=sharing&ouid=100792547619349071972&rtpof=true&sd=true
https://docs.google.com/presentation/d/1Rd160YZKXaVUmSZNosmE0ByHmsEfVPr_/edit?usp=sharing&ouid=100792547619349071972&rtpof=true&sd=true

Kemampuan Membedakan Emosi dan Sensasi

Kemampuan membedakan emosi dan sensasi adalah keterampilan penting dalam Stoikisme untuk stabilitas jiwa dan kontrol diri. Emosi merupakan respons internal terhadap sensasi, yang dapat diatur melalui latihan mental seperti askesis, sementara sensasi adalah pengalaman fisik langsung dari luar yang tak terkendali. Dengan mengasah ini, seseorang dapat menghindari reaksi berlebihan dan fokus pada respons yang tepat, sehingga mencapai ketenangan batin serta kebijaksanaan dalam kehidupan sehari-hari.

https://docs.google.com/presentation/d/1Rd160YZKXaVUmSZNosmE0ByHmsEfVPr_/edit?usp=sharing&ouid=100792547619349071972&rtpof=true&sd=true
https://docs.google.com/presentation/d/1Rd160YZKXaVUmSZNosmE0ByHmsEfVPr_/edit?usp=sharing&ouid=100792547619349071972&rtpof=true&sd=true

Kemampuan Membedakan Sensasi dan Emosi Menurut Filsafat Stoik

Filsuf Stoik seperti Marcus Aurelius dan Epictetus menekankan betapa pentingnya kemampuan untuk membedakan antara pathos dan sensasi. Sementara keduanya seringkali tampak serupa karena muncul bersamaan, mereka sebenarnya berbeda dari satu sama lain dari segi asal, karakteristik, dan metode pengendalian.

Pengertian Sensasi (Aisthesis)

Dalam filsafat Stoik, aisthesis adalah persepsi sensorik murni yang termasuk dalam elemen tak terkendali seperti Fortuna, di mana sensasi muncul secara alami sebagai input dari dunia luar sebelum interpretasi akal budi. Stoikisme juga menyatakan bahwa sensasi adalah fenomena biologis netral dan tak terhindarkan, tetapi kita dapat mengontrol respons kita terhadapnya melalui latihan mental seperti askesis.

Pengertian Emosi (Pathos)

Pathos dalam filsafat Stoik didefinisikan sebagai gangguan jiwa dari emosi tidak terkendali yang disebabkan oleh penilaian salah terhadap hal-hal eksternal, seperti sensasi atau peristiwa Fortuna. Menurut Stoikisme, pathos dapat dikendalikan melalui akal budi dan latihan mental seperti askesis untuk mencapai apatheia, yaitu ketenangan batin tanpa gangguan emosional berlebihan, dan berbeda dengan sensasi pasif karena emosi adalah respons internal yang tidak netral.

https://docs.google.com/presentation/d/1Rd160YZKXaVUmSZNosmE0ByHmsEfVPr_/edit?usp=sharing&ouid=100792547619349071972&rtpof=true&sd=true
https://docs.google.com/presentation/d/1Rd160YZKXaVUmSZNosmE0ByHmsEfVPr_/edit?usp=sharing&ouid=100792547619349071972&rtpof=true&sd=true

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun