Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kluivert, Kopi dan Saya

17 Oktober 2025   12:04 Diperbarui: 17 Oktober 2025   12:04 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada perhentian sepertiga malam
Saya bertemu Patrick Kluivert di Coffe Shop
Langit tengah dirundung mendung
Meski sapa ini bikin Kluivert sumringah

Berhadapan diantara dua senyuman
Kami memulai perbincangan yang akrab
Dua guratan di atas dahinya menajam
Walau beban ratusan juta asa telah pergi

Saya tidak banyak bertanya tentang bola
Membiarkan secangkir kopi saja yang bicara
Menggali dalam tentang timnas garuda
Kluivert sepertinya paham tatapan ini beda

"Waktu kebersama'an kami terlalu pendek .."
Itu yang terngiang ketika perjumpa'an usai
Seraya Kluivert membiarkan malam pergi, dan
Gerimis turun satu-dua membebaskan asa


 

  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun