Kupikir gerimis hanya turun di mataku saja
Meski tak menderas dan lantas lalu menjadi hujan
Namun, gerimis itu masih menggenang
Bahkan hingga selepas maghrib ini-pun jatuh
Bermulanya pada dini hari kemarin itu
Meski aku sendirian di depan layar televisi malam
Dan kamu nun di sana bersamaku dalam genggam henpon
Kita sama-sama kecewa dalam kesedihan bola
Seharusnya, kita tak semestinya luruh berlarut
Kemarin itu hari yang telah pergi dan usah lagi menoleh jauh
Namun, satu hal ini tak banyak dipahami penuh orang
Pada hitam pupil mataku ini ada bola yang tak pernah pergi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI