Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sarapan Pagi

4 Januari 2023   09:05 Diperbarui: 4 Januari 2023   09:09 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mumpung matahari lagi tersenyum dan

Kantuk malam telah pergi, mari

Bersama secangkir kopi tubruk hangat pagi

Kita bicarakan puisi

Maumu puisi apa?

Atau puisi yang bagaimana?

Puisi yang berbunga-bunga sayangkah, atau yang

Dipenuhi luka-luka kerinduan?

Jika maumu puisi tentang cinta

Aku tak pandai bermain-main dengan keindahan rima, atau jika

Maumu puisi suka-suka sebaiknya kita,

Lupakan puisi dan mari tubruk saja secangkir kopi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun