Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tuhan-Tuhan di Dalam Mulut

28 April 2022   12:17 Diperbarui: 28 April 2022   12:23 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Tuhan mereka bertahta di dalam mulut

Bersabda suka-suka seperti sendawa

Tanpa cuci tangan mereka menyulut dupa-dupa

Lalu mengunyah jelata menjadi remah

(2)

Entah sejak kapan mereka menyulut kala

Mungkin kala mereka diam-diam 'tlah melumat senja

Menyulap malamnya jelata dengan dongengan abu nawas

Lalu me reka tuhan dengan segala pongah

(3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun