Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Anthropophagus

27 September 2021   10:47 Diperbarui: 27 September 2021   11:03 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Ini bukan tentang sang pinokio yang berhidung panjang

Bukan pula halnya manusia silver di perempatan jalan

Sebutan yang disematkan pada mereka tidaklah penting

Namun betapa berbagai sebutan itu menorehkan luka

(2)

Sejak dulu malah luka itu tak pernah sempat mengering

Luka yang kembali ditikamkan ketika darah belum tumpah

Mungkin karena luka yang mereka derita adalah mantera

Bagi semat sang pemangsa agar tetap sakti mandraguna  

(3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun