Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi│Politik Itu, Kue Lapis

13 Agustus 2018   08:30 Diperbarui: 13 Agustus 2018   08:40 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Aku suka sangat kue lapis, selain rasanya khas dia warna-warni

Jika ibuku ke pasar pagi, yang kupesan sebagai jajanan pasti kue lapis

Kue lapis itu dibalut manis dan higienis dengan plastik transparan 

Lalat atau berbagai debuan pasar yang kotor dijamin, tak kuasa hinggap

(2)

Makan kue lapis itu, nikmatnya satu-persatu dimulai dari yang paling atas

Warna kue yang yang beragam dipastikan tidak menimbulkan cemburu

Aku biasanya menghitung jumlah warnanya dahulu sebelum menyantapnya 

Kuyakini, paham berbagai perbedaan warnanya, rasa kue ini kian enak  

(3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun