Mohon tunggu...
Kazena Krista
Kazena Krista Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Fotografer

Best in Opinion Nominee Kompasiana Award 2021

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Setop Mengganggu Anak yang Sedang Bermain Sendiri, Ini 4 Alasannya

5 Agustus 2022   16:23 Diperbarui: 6 Agustus 2022   04:41 1743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bermain sendiri dapat melatih fokus seorang anak.(Sumber: Pexel.com | Foto oleh Jennifer Murray) 

Saya contohnya, saya kerap mengamati pola dan tingkah keponakan saya ketika ia sedang bermain sendiri.

Pernah satu kali, keponakan saya mengambil satu buku anak miliknya dan mengamati dengan sangat serius buku itu sembari berkomat-kamit yang ia lakukan sendiri dengan bahasa bayinya.

Saya amati dari kejauhan, ia membuka pelan-pelan tiap lembar buku tersebut. Dengan kata lain, bisa jadi saat itu ia sedang recall (baca: mengulang kembali) sebagian memori dalam kepalanya tentang apa yang pernah saya katakan saat saya—atau orang tuanya—membacakan buku cerita itu untuknya.

#2 Memusatkan fokus

Mungkin kita sepakat, bermain adalah salah satu kebutuhan dasar bagi seorang anak (baca: bahkan Samantha Elsener, seorang Psikolog Klinis yang konsentrasi bidangnya pada psikologi anak mengatakan bermain adalah 1 dari 10 hak dasar anak)—

dan untuk anak yang memutuskan bermain sendiri tanpa melibatkan orang lain, mohon jangan diganggu. 

Sekali lagi jangan diganggu—bahkan untuk hal-hal yang tak perlu. Meski cuma untuk menjawab sekadarnya demi memuaskan pertanyaan yang ada dalam kepala kita.

Karena meski bermain hanya dengan dirinya sendiri, sebenarnya seorang anak tengah melatih rentang fokus yang dimilikinya.

Dengan kata lain, distract dari kita (baca: meski sebelumnya kita lakukan setelah kita memastikan ia tidak dalam keadaan bahaya hanya karena tak bersuara karena asyik bermain sendiri) hanya akan membuyarkan fokus yang mungkin sudah ia bangun dengan susah payah.

Kita bisa berinteraksi dengannya nanti setelahnya (baca: ketika ia bosan dan tak lagi melanjutkan kegiatan bermainnya itu).

#3 Mandiri sejak dini

Melatih kemandirian adalah manfaat lain yang bisa diperoleh dari kegiatan bermain sendiri yang dilakukan seorang anak.

Fakta nyata yang mengiringinya adalah selama kegiatan tersebut si anak diberikan kesempatan yang luas untuk mengenal dirinya—bebas menjadi dirinya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun