Mohon tunggu...
Kazena Krista
Kazena Krista Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Fotografer

Best in Opinion Nominee Kompasiana Award 2021

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tote Bag: 1 Tip Sederhana Cinta Bumi, Praktikkan!

25 September 2021   06:00 Diperbarui: 25 September 2021   06:37 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kegiatan berbelanja. (Sumber: Pexel | Foto oleh Hong Xuan Vien) 

Bukan hal yang mudah mengedukasi orang lain untuk belajar mencintai bumi.

Setidaknya itu yang saya rasakan ketika saya berupaya melakukannya terhadap lingkungan dengan skala terkecil seperti anggota keluarga saya di rumah.

Seperti kita tahu bumi tempat kita tinggal ini kian tidak ramah untuk ditinggali.
Kenyataan-kenyataan horor dengan mudahnya didengar melalui berbagai berita beberapa tahun belakangan dari seputar semakin mencairnya es di wilayah kutub—yang berimbas pada naiknya permukaan air laut—hingga tentang naiknya suhu bumi.

Untuk terakhir yang saya sebutkan, bisa dengan nyata dirasakan saat musim kemarau datang. Kadang gerah bukan kepalang.

Mengetahui hal tersebut (baca: kian tidak ramahnya bumi untuk ditinggali) sudah membuat banyak orang sadar untuk berbuat sesuatu sebagai tindakan nyata mencintai bumi. Semua cara dilakukan demi keberlangsungan makhluk hidup (termasuk manusia) di masa depan. Bahkan sebagai penandanya kita selalu diingatkan melalui Earth Hour yang tiap tahun diperingati di bulan April. 

Namun, meskipun demikian—meskipun sudah banyak orang yang sadar—tak sedikit pula yang masih abai, dan inilah yang menjadi tantangan.

Wujud nyata mencintai bumi sebenarnya tak perlu dengan hal-hal besar, tak perlu pula harus dengan menjadi aktivis pecinta lingkungan yang mendedikasikan diri dengan "berorasi" melalui ragam bentuk kampanye. Tak semua orang sanggup melakukannya—itu terlalu berat dilakukan. Terlebih lagi untuk manusia dengan label modern seperti kita dewasa ini yang penuh dengan berbagai kesibukan. 

Untuk mencintai bumi, saya sadar saya tak bisa menuntut orang lain untuk melakukannya namun bukan berarti saya tak bisa membangun "komunikasi" dengan cara lain; saya memulainya dengan hal yang sangat sederhana yakni dengan membawa tote bag ke mana pun saya pergi (baca: yang selalu saya masukkan ke dalam tas saya jika saya memang ada aktifitas di luar rumah sepanjang hari), terutama jika saya hendak berbelanja. Tujuannya jelas sebagai pengganti kantong plastik.

Penggunaan plastik sendiri jamak digunakan dalam kehidupan sehari-hari—dan dalam hal berkegiatan apapun dapat mudah kita temui. Terlebih-lebih saat melakukan aktivitas berbelanja, seperti yang sudah saya singgung sebelumnya.

Sedikit bercerita, disaat berbelanja saya pribadi tak segan untuk menolak tiap kali kasir atau pelayan warung hendak memasukkan barang-barang belanjaan saya ke dalam kantong plastik; saya akan dengan sigap memindahkannya ke tote bag yang sudah saya bawa dari rumah.

Ragam Totebag (Sumber: Pexel | Foto oleh Musa Ortac)
Ragam Totebag (Sumber: Pexel | Foto oleh Musa Ortac)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun