Mohon tunggu...
Kazena Krista
Kazena Krista Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Fotografer

Best in Opinion Nominee Kompasiana Award 2021

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Novel Fantasi untuk Siapa?

19 September 2021   03:32 Diperbarui: 24 September 2021   08:17 1441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel Harry Potter menjadikan J.K. Rowling sebagai penulis novel fantasi terkaya sepanjang sejarah dunia. (Sumber: Via Popbela) 

Ini poin pentingnya. 

Ilustrasi novel-novel fantasi. ( Sumber: Pexel | Foto oleh Artem Beliaikin) 
Ilustrasi novel-novel fantasi. ( Sumber: Pexel | Foto oleh Artem Beliaikin) 

Mungkin tak semua orang menyadari jika novel fantasi adalah terapi menyenangkan untuk melatih otak kanan. Contohnya saya, seketika saya dapat membuat gambar-gambar di kepala saya. 

Dengan kata lain, novel fantasi mampu mengembangkan kreatifitas—jauh melebihi batas. 

#3 Sudut pandang baru

Seorang psikolog bernama Raymond Mar mengatakan bahwa seseorang yang membayangkan cerita dalam novel fiksi akan mengaktifkan satu wilayah di otak untuk memahami orang lain; novel fantasi membantu saya melakukannya. 

Para penulis novel fantasi acapkali membuat tokoh-tokoh rekaan mereka berdasarkan dari orang-orang yang berada di sekitar mereka atau pengalaman-pengalaman yang mereka alami sendiri.

Menyoal itu, saya menilai jika novel fantasi memberi kesempatan bagi para pembacanya untuk melihat berbagai sudut pandang baru dan menempatkan mereka untuk lebih berempati melalui petualangan tiap tokoh di dalamnya. Termasuk saya. 

Pada akhirnya percayalah ini:

Not every fiction book is "fictional" way you watch movie which is not based on true story. 

Jadi, novel fantasi untuk siapa?
Saya rasa tak hanya untuk pembaca usia belasan yang kita sebut sebagai remaja.

Selama seseorang tertarik membacanya dan kelak akan menyukainya, berapapun usia si pembaca novel fantasi ya tak jadi masalah.

Tabik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun