Mohon tunggu...
Kayra Maleeka Gavrila
Kayra Maleeka Gavrila Mohon Tunggu... 24107030148

Observing life, turning it into lines.

Selanjutnya

Tutup

Money

Realita Milenial Berburu Rumah Antara Mimpi dan Kenyataan di Tengah Harga Melonjak

9 Juni 2025   08:27 Diperbarui: 11 Juni 2025   15:02 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar (chatgpt) 

Generasi milenial di Indonesia kini menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan impian memiliki rumah sendiri. Di tengah harga properti yang terus meroket, gaji yang stagnan, serta gaya hidup urban yang dinamis, pertanyaan "bisakah milenial benar-benar punya rumah?" semakin sering muncul di berbagai diskusi publik dan media sosial. Artikel ini akan mengupas realita, tantangan, serta strategi yang bisa dilakukan milenial untuk tetap optimis memiliki hunian impian.

Tantangan Utama: Harga Rumah Melonjak, Gaji Stagnan

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi milenial adalah kenaikan harga rumah yang jauh lebih cepat dibandingkan pertumbuhan gaji. Menurut riset, tiga dari lima milenial di Indonesia belum memiliki rumah sendiri, dan kepemilikan rumah di kelompok usia ini di ibu kota bahkan 18% lebih rendah dibandingkan kota-kota lain di Jawa dan Bali. Kenaikan harga properti yang tidak sebanding dengan kenaikan pendapatan membuat banyak milenial harus menunda atau bahkan mengubur impian memiliki rumah.

Selain itu, banyak milenial yang bekerja di sektor informal atau gig economy, sehingga pendapatan mereka cenderung tidak tetap dan tidak mendapatkan fasilitas seperti asuransi atau tunjangan, yang semakin menyulitkan proses pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Faktor Gaya Hidup dan Prioritas Finansial

Tak bisa dipungkiri, gaya hidup milenial juga turut berperan dalam sulitnya memiliki rumah. Konsumsi untuk kebutuhan hiburan, nongkrong di kafe, traveling, serta belanja online seringkali menjadi prioritas dibandingkan menabung untuk DP rumah. Menteri BUMN Erick Thohir bahkan pernah menyebut bahwa generasi muda saat ini lebih memilih membelanjakan uangnya untuk gaya hidup daripada investasi jangka panjang seperti membeli rumah.

Namun, bukan berarti milenial tidak ingin punya rumah. Survei menunjukkan bahwa 57% milenial yang belum punya rumah tetap berkeinginan membeli rumah dalam waktu dekat, dengan mayoritas memilih skema KPR syariah atau konvensional sebagai solusi pembayaran.

Faktor Lain: Lokasi, Keluarga, dan Lingkungan

Pertimbangan membeli rumah bagi milenial tidak hanya soal harga dan kemampuan finansial. Faktor keluarga, lokasi strategis, kondisi fisik rumah, serta lingkungan sekitar juga menjadi pertimbangan utama. Banyak milenial yang lebih memilih tinggal di lokasi yang dekat dengan tempat kerja atau fasilitas umum, meski harus mengorbankan ukuran rumah atau harga yang lebih mahal.

Solusi dan Alternatif: KPR, Investasi, dan Hunian Berbasis TOD

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun