Apa yang disampaikan beliau membuat saya teringat dengan sebuah film dokumenter yang pernah saya tonton di sebuah platform streaming berjudul The Social Dilemma. Di dalam film tersebut ditunjukkan bagaimana petinggi-petinggi dari beberapa korporasi media sosial menyatakan bahwa keinginan seseorang terhadap sesuatu hal secara tidak sadar memang dikonstruksi dari media sosial.
Misalnya saja ketika seseorang memiliki hobi memancing. Kemudian ia berkeinginan untuk membeli peralatan pancing baru, ia memutuskan untuk melihat-lihat referensi model alat pancing yang diinginkannya melalui media sosial.Â
Tanpa harus meng-check out dan hanya dari melihat-lihat saja, seketika algoritma di berbagai platform yang kita miliki di dalam gawai kita menampilkan satu hal spesifik yang telah kita cari tadi secara bersamaan. Ketika membuka Instagram, yang muncul konten memancing. Ketika membuka Shopee, di halaman awal sudah terpampang iklan alat pancing.
Rayuan iklan tersebut seolah memang ada dan didesain untuk memenuhi karakter generasi Z. Merujuk pada sebuah buku bertajuk "Rising Chlidren In Digital Era" oleh seorang psikolog bernama Elizabeth T. Santosa, disebutkan bahwa generasi Z memiliki ambisi yang besar dalam meraih sesuatu.Â
Meski begitu, generasi Z dinilai cenderung memilih cara-cara yang instan untuk mendapatkan sesuatu. Jika coba kita tarik kembali pada layanan Paylater, bisa kita lihat bagaimana mudahnya mendaftarkan diri untuk menikmati layanan tersebut. Hanya bermodalkan foto KTP, seseorang dapat langsung bertransaksi melalui Paylater.
Inilah mengapa kita sebagai generasi Z perlu berhati-hati dan membekali diri sejak dini dengan skill memanajemen keuangan yang baik. Sebab media sosial dan Paylater merupakan perpaduan maut yang mampu merayu kita generasi Z dalam menentukan keputusan pembelian.Â
Di samping itu, saya melihat generasi Z sebagai generasi yang rentan, sebab tak semua generasi Z memiliki pekerjaan dan sumber penghasilan yang pasti. Jika begini, bagaimana tidak mungkin generasi Z bisa terjebak dalam jerat hutang Paylater?
DAFTAR PUSTAKA
Adam, A. (2017). Selamat Tinggal Generasi Milenial, Selamat Datang Generasi Z. Retrieved from https://tirto.id/selamat-tinggal-generasi-milenial-selamat-datang-generasi-z-cnzX
Hasya, R. (2023). Melihat Rerata "Screen Time" Gen Z Indonesia dalam Bermedsos, Berapa Lama dalam Sehari?. Retrieved from https://goodstats.id/article/melihat-rerata-screen-time-gen-z[1]indonesiadalam-bermedsos-berapa-lama-dalam-sehari-f3kLL
Mardiansyah, D. (2023). Gen Z Dominasi Pengguna Paylater, Bagaimana Kemampuan Bayarnya?. Retrieved from https://keuangan.kontan.co.id/news/gen-z-dominasi-pengguna[1]paylaterbagaimana-kemampuan-bayarnya-1