Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jokowi Narsis?!

8 Januari 2012   09:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:10 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13260136011406949277

Berkenaan sifat narsis, saya pikir setiap orang memilikinya. Tergantung bagaimana setiap individu mengendalikannya. Bahkan orang gila juga suka narsis. Cuma tidak sadar saja. # Belakangan ini dua pejabat yang selalu membuat berita dengan tindak-tanduknya, siapa lagi kalau bukan Dahlan Iskan dan Joko Widodo. Yang satu Menteri BUMN dan satu lagi Wali Kota Surakarta. Mengapa selalu menjadi berita? Karena apa yang beliau-beliau lakukan berbeda dari pejabat kebanyakan. Dilain pihak, media membutuhkan berita-berita yang lain daripada yang lain dari pejabat kita. Kloplah! Kemudian terjadi pro dan kontra. Mengundang simpati dan apresiasi atau cibiran dan kecurigaan atas tindakan kedua pejabat ini. Itu sudah lumrah berlaku di masyarakat. Itulah resiko menjadi manusia umumnya dan pejabat publik khususnya. Setiap gerak-gerik kita pasti selalu ada yang memperhatikan dan mendapatkan penilaian. Khususnya mengenai Joko Widodo, Wali Kota Surakarta yang akrab disapu Jokowi. Apa yang dilakukannya tidak sedikit dinilai sebagai mencari perhatian dan sikap narsistik. Yang terbaru dimana mengundang pembicaraan dan pembahasan ramai masyarakat dan pejabat adalah berkenaan dengan mobil Kiat Esemka. Mobil hasil rakitan siswa-siswa SMK 2 Surakarta. Masyarakat bersimpati dan memberikan apresiasi positif, karena masyarakat begitu merindukan pejabat yang merakyat. Dimana sudah sulit ditemukan di negeri ini. Sudah merupakan barang langka. Apa yang dilakukan Jokowi dan Dahlan Iskan membuat masyarakat seakan menemukan harapannya untuk memiliki pejabat yang merakyat atau pro rakyat. Sebaliknya kita juga perlu memaklumi pihak-pihak yang sinis. Semua ini tentu berdasarkan pengalaman selama ini yang sering dikecewakan oleh perilaku pejabat yang suka mencari simpati. Dengan melakukan tindakan-tindakan yang seakan-seakan pro rakyat. Tetapi dibaliknya ada kepentingan tentu. Yang kemudian terbukti hanya untuk mengambil hati rakyat saja. Tak heran kemudian ada yang menilai apa yang dilakukan Jokowi sudah mengarah narsis. Betulkah? Bisa iya bisa, bisa tidak. Hanya beliau sendiri yang paling tahu. Mungkin saja awalnya tidak. Tapi lama-lama timbul keinginan menjadi narsis akibat kerinduan untuk terus diberitakan. Semoga saja ini menjadi contoh positif bagi pejabat lain. Bukan narsisnya. Tapi sikap positifnya yang merakyat. [caption id="attachment_162232" align="alignnone" width="240" caption="Republika.co.id"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun