Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Omong Kosong Tikus yang Salah Paham

24 Juli 2021   11:34 Diperbarui: 24 Juli 2021   12:05 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar:postwrap /cartoonpictures 

Saat sudah dalam genggaman si tikus menggigit tangan saya. Perih. Cepat-cepat saya lepas. Darah segar mengalir. 

Namun dalam pikiran  saya harus segera menangkap tikus itu. Karena bila sudah berada di dalam rumah akan sangat mengganggu. Selain kotorannya yang bau, si tikus akan main gigit apa saja. Pernah kejadian. 

Oleh sebab itu, setiap malam Mama saya yang repot menutup rapat bagian sela-sela pagar agar tikus takbisa masuk. 

Saya ambil kain untuk melindungi tangan, sekali gerakan si tikus sudah dalam genggaman. Saya genggam dengan kuat supaya tidak bisa bergerak. 

Tidak ada niat membunuhnya.  Tujuan saya hanya ingin mengeluarkan. Akhirnya saya buang keluar rumah dan tangan saya aman. Namun rasa nyeri bekas gigitan masih terasa. Ada dua lubang kecil bekas gigitan. 

Urusan menangkap tikus saja jadi heboh. Apa pentingnya dijadikan  tulisan?

Markibasa. Mari kita bahas bersama. 

Pertama, acap  kali kebaikan bisa disalahpahami atau malah berbalik menyakiti. Namun kita tetap harus belajar memahami hal ini. Mengapa bisa terjadi?

Pernah mengalami? 

Ya, seperti yang terjadi pada saya yang hanya berniat menangkap si tikus untuk dilepas. Apabila sejak awal menjelaskan baik-baik tentu tangan saya tidak akan digigit.

Memang bisa? Anggap saja bisa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun