Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tiada Omong Kosong Untuk Diri

7 Maret 2021   08:33 Diperbarui: 7 Maret 2021   08:54 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: postwrap/katedrarajawen

Katedrarajawen  _Orang bijak berpesan: belajarlah memperhatikan dirimu sebelum memperhatikan orang lain. Karena orang yang paling dekat dan tahu kondisimu adalah dirimu sendiri.

Omong kosong bila sibuk memperhatikan orang di luar, tetapi tak mengurus  diri sendiri. Melupakan  bahwa tubuh ini rumah bagi diri yang suci. 

Sibuk mengurus hal di luar diri, tetapi hal tentang diri terbengkalai. 

Sepanjang waktu tiada henti bekerja, lupa waktu makan dan tidur. Itu namanya menyiksa diri. Menyakiti diri sendiri. 

Mengingat hal ini, aku takingin lupa diri. Belajar mencintai diri dengan memperhatikan setiap hari. Kebutuhan jasmani dan rohani agar selalu memiliki energi dan motivasi. 

Kala lelah jerih aku pergi memilih bersembunyi bercumbu mesra dengan diri. Mendengarkan buaian musik penyanyi bersuara jernih. Menyelami nada-nada indah musik alami. Menikmati setiap aliran napas sambil mendengar bisikan nurani. 

Bagiku ini cara menghadiahkan  diri yang paling berarti. Karena dengan cara ini: tubuh, pikiran, dan jiwa segera segar kembali. Jerih payah pun pergi. 

Aku tersenyum dengan wajah berseri-seri siap tempur menjalani hari. Menjelajahi lautan kesusahan hidup yang terjadi. 

@refleksihati 07 Marer 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun