Katedrarajawen _Orang kaya lebih mudah berbuat baik. Apa yang salah? Bukankah dengan uang banyak akan dengan mudah berbuat baik? Sumbang sana sumbang sini kalau ada bencana. Ada orang sakit yang butuh bantuan. Bangun tempat ibadah di mana-mana. Memelihara anak yatim piatu. Jadi donatur acara amal.Â
Semua adalah perbuatan baik dan  dengan mudah dilakukan. Tinggal buka cek dan transfer. Tidak takut besok makan apa.Â
Jadi, sampai di sini apa yang dikatakan Nadin Amizah--penyanyi yang sedang viral saat ini--yang viral di medsos tidaklah salah.Â
Itu kalau orang kaya tersebut memiliki hati yang baik. Bukankah banyak juga orang kaya yang malah tambah serakah dengan mencuri? Ada pula dengan kekayaannya  memudahkan berbuat kejahatan.Â
Sama halnya juga dengan orang miskin, mau makan apa saja susah. Bila memiliki hati yang baik akan dengan mudah pula berbuat baik. Tidak harus dengan uang.Â
Karena setiap manusia masih memiliki harta yang paling berguna. Tubuh. Tangan, kaki, mulut, telinga, senyuman, pikiran. Semua itu bisa menjadi alat kebaikan bagi orang lain.Â
Sama hal dengan orang kaya yang mudah berbuat baik dengan uangnya, orang miskin pun bisa dengan mudahnya mengelak untuk tidak berbuat baik dengan alasan tidak punya uang. Yakni, dengan senjata pembenaran. Atas nama kemiskinan melakukan kejahatan. Apa tidak ada?Â
Kalau ada yang tersinggung dibilang miskin tidak mudah  berbuat baik tambah miskin jadinya. Miskin harta miskin hati pula. Ini bicara kenyataan yang ada di dunia ini.Â
Realitasnya ada yang seperti itu. Jujur saja mengakui. Tidak berani? Baik. Saya berani. Walau terpaksa dan kepepet. Bukan untuk sok berani. Ya, buat bahan tulisan ini.Â
Ini pengakuan saya yang dikutip langsung dari swawawancara di pos ronda pada rintik hujan senja.Â
"Saya waktu itu kalau dengar ceramah soal berbuat baik dengan beramal otak saya langsung hafal kalau ini pasti soal sumbangan. Hati mulai gelisah dan ada perasaan menyesal telah datang hari ini.Â