Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jalan Sunyi

21 Oktober 2020   10:38 Diperbarui: 21 Oktober 2020   14:20 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Canva/katedrarajawen

Katedrarajawen _Jika hati baik walaupun nasib tidak baik, bencana dapat berubah menjadi rezeki. Jika nasib baik, tetapi hati tidak baik, rezeki bisa berubah  menjadi bencana. Demikian petuah para bijak sebagai pengingat diri. 

Terasa risih bicara kebaikan hati pada kiwari. Apa pula? Basi. Sudah insyaf kamu ini? Adakalanya terdengar  suara yang menusuk bagai duri. 

Mau menjadi baik pun terasa aneh sendiri. Kebaikan seakan berada di jalan sunyi. 

Namun hati tidak boleh menepi. Kebenaran akan kebaikan takkan pernah basi. Tetap harus meyakini makramat itu ada pada setiap diri. Jangan biarkan tersembunyi tak berfungsi. 

Dunia harus mengetahui akan hakekat ini agar lebih banyak yang mengetahui. Tidak hidup dalam pengertian sendiri. Bahwa kebaikan hal yang basi, tetapi sungguh perlu memiliki. 

Kebaikan akan menjadi pelindung diri. Jimat sejati. Tentu kebaikan atas dasar  tanpa pamrih, tetapi semata atas berkenan Sang Ilahi.

Kebaikan dapat mengubah nasib menjadi baik itu pasti. Namun nasib baik belum tentu mampu berubah menjadi baik hati. 

Kebaikan dapat mengubah bencana tidak terjadi, sungguh adalah rejeki. Apatah arti banyak rezeki bila takada kebaikan yang melandasi. 

@refleksihati21102020

Catatan KBBI daring:

Kiwari: zaman yang sedang dijalani saat ini; zaman kontemporer, Makramat: kehormatan; kemurahan hati, Apatah: kata tanya untuk menanyakan sesuatu yang tidak memerlukan jawaban

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun