Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

(MIRROR) SMS dari Alam Gaib

21 Desember 2011   03:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:58 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Haaa, belum pulang?" Bu Enok terperanjat. "Coba telepon ke rumah Agus, Pak. Siapa tahu dia nginap di sana."

Pak Indra mencoba menghubungi Agus. Hasilnya. Menurut Agus, semalam memang Edi ke rumahnya. Tapi jam sebelas sudah pulang.

Begitulah seharian Pak Indra dan anaknya yang tertua, Heri berusaha mencari keberadaan Edi. Tak ada jejak sama sekali. Hari itu terasa begitu berat dilalui oleh keluarga Pak Indra tanpa kepastian.

Bu Enok tak dapat menahan tangis. Teringat seringkali lepas kontrol menyumpahi Edi kalau hendak pergi. "Pergi sana! Biar mati tabrakan sekalian!"

Berbagai usaha dilakukan untuk mencari keberadaan Edi di hari keduanya menghilang. Tapi Edi bagaikan ditelan bumi.

Ada kabar sedikit menggembirakan. Menurut teman dekat Edi, Neli. Tadi pagi Edi ada ke rumahnya. Masih sempat menggenggam tangannya. Tapi memang aneh, Edi tak berkata satu kata pun. Tangannya pun terasa dingin. Setelah itu Edi pergi begitu saja.

Pagi-pagi hari ketiga, begitu Pak Indra terbangun. Ponselnya penuh dengan SMS. Ada 49. Begitu dibuka satu persatu. Ternyata isinya sama semua. Yang aneh adalah tanpa ada nama dan nomor pengirimnya.

Tertulis "Kian Santang". Apa maksudnya? Karena dirasa ada sesuatu yang berbau gaib. Segera Pak Indra ke orang pintar di kampung belakang kompleks.

Namanya orang pintar dan memiliki kelebihan. Ki Jalu namanya dapat segera menerawang keberadaan Edi. "Cari di sepanjang Jalan Kian Santang." begitu Ki Jalu memberi petunjuk.

Lokasi Jalan Kian Santang memang hanya berjarak 3 kilometer dari tempat tinggal Pak Indra.

Segera Pak Indra menyusuri Jalan Kian Santang. Ketika sampai di ujung jalan. Didapati khabar, bahwa tiga hari yang lalu terjadi kecelakaan yang menewaskan seorang lelaki muda. Diketahui mayatnya sudah dibawa ke polsek terdekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun