Tatapan teduh menghangatkan iris mata yang bersitatap dalam temaram malam
Kesepian sirna kala genggaman telapak tangan kasar nan keriput melingkupi
Beban berat yang menggelanyuti pundak seketika terangkat kala telapak tangan kasar nan keriput yang lain memberikan usapan-usapan ringan di punggung
Kedua tangan ringkih terbentang bersiap memberikan pelukan hangat, pelukan yang menjanjikan perlindungan dari serangan-serangan kesadisan dunia
Bibir pucat mendaratkan kecupan-kecupan kasih sayang di puncak kepala, menyalurkan energi-energi untuk tetap tegar menghadapi kehidupan
Beliau tetap tegar dalam kesenjaan usianya, menegaskan tekadnya yang selalu siaga menjadi garda pelindung terdepan bagi malaikat kecil kesayangannya
Beliau tetap sabar dalam keterburu-buruan desakan-desakan masalah yang datang silih berganti
Beliau tetap bersiap mendengar segala keluh kesah malaikat kecil kesayangannya tak peduli hidupnya pun tak pernah mudah tuk dijalani
Beliau tetap manusia yang akan menua seiring waktu berjalan
Setegap apapun punggung beliau, kelak akan rapuh juga
Malaikat kecil kesayangannya sadar, sekarang saatnya ia yang harus membalas tatapan teduh yang beliau berikan, menggenggam balik tangan kasar nan keriput beliau, memberikan usapan-usapan ringan menenangkan di punggung rapuh beliau, memberikan pelukan hangat yang melindungi beliau, Â melayangkan kecupan kasih sayang tiada henti pada beliau
Tak sebanding memang, tapi setidaknya malaikat kecil kesayangan beliau ingin beliau tau bahwa ia bersyukur akan keberadaan beliau yang selalu di sampingnya, berterima kasih atas segala hal yang beliau lakukan untuknya, dan meminta maaf atas segala dosa yang ia lakukan pada beliau