Mohon tunggu...
Rizki Subbeh
Rizki Subbeh Mohon Tunggu... Guru - SAYA ADALAH SEORANG GURU

Dekonstruksi Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Januari

11 April 2018   22:53 Diperbarui: 11 April 2018   23:09 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlihat disana sepasang camar yang berterbangan
mengepakan sayap sebebas bebasnya
Januari itu mengubah semua,
bunga saja sudah mekar mewangi mahkotanya
Sedangkan udara selalu berhembus bersipu
disetiap sudut hati berdua
Terikar janji dalam suatu ikatan cinta,
cinta alam semesta
Saksi sudah menuai dalam kabut pagi indah surgawi

Camar itu bertengger di antara pohon pinus
yang membintik air embun
Menganggukan kepala seperti mangikuti
   gerakan lantunan udara dan suara burung lainnya
Semestinya pertemuan itu akan terjadi
jika waktu bisa memutar arah lebih awal
Khayalan sudah mulai merebak
sedangkan dirinya sudah menikmati sejuk pada masanya

Senja menjemput aroma indah semakin berasa,
kata orang cinta itu buta
Sedangkan senja semakin tersenyum mengarungi nada dunia
Romantis sepasang insan beriris kesegalah arah celah
Hingga buta tidak bisa berbicara akan
kebenarannya

Januari
bagaimana harapan segenap rasa
akan kelangsungan jiwa
Pastinya akan bermunculan terai
Politisi saja akan bercengkrama menyusun kata
bagaimana akan tersembunyi fakta
agar semua selaras adanya
Begitu pula sepasang manusia menuaikan sejuta harapan
dalam benaknya

Aku yang terjalin kata dalam suci rasa
membawa cita cita
layaknya kehidupan jika menyambut tahun awal
yang akan mengarungi raga

      Key, kata dalam hatinya

Jika insan bisa merasakan dalam dunia
Aku akan bisa mengarungi samudra
Samudra dalam impian kata,
yang tersimpan dalam hati sang pujangga
Ku rangkai ikatan dalam minggu kedua
Menjadi saksi, tatkala bingkai kursi dalam rumah
Harapan setiap ikatan akan ada, kelarasan setiap kasta,
meski kerikil akan menyertai nantinya

Kasih jangan kau hilang dalam birunya laut
singgah di pantai
begitu pun jika air akan surut, jangan kau meninggalkan
kesan mata
Coba lah menjaga sebagaimana kita menghayati
pergerakan alam disana
Jangan kau biarkan diri ini dahaga akan rasa
Rasa yang tercipta dalam minggu kedua
Meski samar yakin lah akan dahaga kebersamaan surga

Salam

Rizki Subbeh                                                                                                       

Lumajang, 26 desember 2013

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun