Mohon tunggu...
kartoyono yono
kartoyono yono Mohon Tunggu... Novelis - Titeni Bakale ngerti, lossdol lanjut lehmu wasapan , yeng mantan nakokke kondo wae wes Dol .nek entek kuota tak tukokke pakete. iku tandane iku ora rindu, nanging kangen angete awakmu nduuk..kono ujo kekarepanmu apusiterus elah aku..lagi 10 tahun kok kowe minggat ambek dekne kono terusne nagtek 50 tahun engkas..mbok tutup tutupi Nomere mbik ganti ra oipo opo , wes honta ganti bakul sayur nagti tukang Las..titenono bakali ngerti dewekabeh ..bukti..
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Aquarius

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Festival "Wayang" di Pati, Akar Tradisi dan Budaya Jawa yang Harus Dilestarikan

27 Oktober 2020   10:18 Diperbarui: 27 Oktober 2020   10:22 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri ( dopkpri wayangan)

BrataposMedia.ID.Pati. 27/10/2020 _ ddf- Seni budaya perlu kita lestarikan seni pedalangan hampir punah ayo saksikan lomba Dalang Tingkat SD SMP dan Remaja . Bukit pandang tidak ketinggalan Petruk angon laler yang baru trenddi  Pati sini. dengan pentas wayang secara Virtula ini, dimaksudkan  AGAR  AKAR TRADISI WAYANG Terintegrasi dalam lubuh  PESERTA DIDIK GENERASI PENERUS YANG MENCINTAI BUDAYANYA Sendiri " Kata HAryanto   Bupati pati.

Kesempatan ini dihadiri Bupati haryanto yang membuka Vestifal wayang Bertempat di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati diselenggarakan Lomba Bupati Cup Dalang Anak dan Remaja dalam rangka memperingati Hari Wayang Sedunia.

"Saya sangat setuju jika seni wayang digunakan untuk mendidik anak-anak generasi penerus bangsa agar mencintai budayanya. Jangan sampai kebudayaan-kebudayaan kita ini justru diuri-uri oleh negara lain," kata Bupati Pati, Haryanto pada pembukaan kegiatan tersebut.

Lebih lanjut bupati menjelaskan, keberadaan wayang yang telah mendunia dapat dilihat bahwa negara-negara lain menerima dan menyukai seni budaya tersebut. Seperti halnya lagu keroncong Bengawan Solo  riptaan  Gesang yang saat ini viral di Korea. Bupati menyayangkan bila masyarakat malah tidak mencintai budayanya sendiri hingga akhirnya kehilangan identitas.  "Karena  justru seharusnya   negara lain  ngangsu kawruh di Indonesia tentang budaya kesenian kita, jangan sampai malah anak-anak kita tidak ada yang berminat jadi penerus budaya kesenian ini,"  tegas Bapak   bupati.

Seperti diketahui, kegiatan lomba dalang anak dan remaja tetap diselenggarakan di tengah pandemi meski penyelenggaraannya dilakukan secara virtual. "Agar budaya ini tetap lestari, serta sebagai wujud kecintaan kami sebagai pemimpin daerah untuk nguri-nguri budaya lokal," jelasnya.

"Karena banyak budayawan dan seniman papan atas, mengawali karirnya dari event seperti ini dan yang mendalami kesenian budaya di tingkat perguruan tinggi seperti yang ada di Surakarta," terang bupati.

Bupati juga berpesan kepada para peserta dan pelaku seni pewayangan agar selalu ikut mensosialisasikan penanganan pandemi Covid-19 di setiap pagelaran Wayang. Bertujuan untuk nguri-uri budaya yang memiliki banyak filosofi bisa dipelajari untuk membentuk karakter seseorang dan menekankan generasi muda untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan asli Indonesia. Pada tanggal 19 sampai dengan 23 Oktober 2020, di Gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati diselenggarakan Lomba Bupati Cup Dalang Anak dan Remaja dalam rangka memperingati Hari ..Wayang Sedunia " pungkasnya . ( Yusuf Ananta Joy _ brantasmedia )

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun