Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Dari Gunting ke Gawai: Ketika Mimpi Tumbuh Bersama Kesempatan

18 Oktober 2025   15:16 Diperbarui: 18 Oktober 2025   15:16 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelajaran penting dari babak ini: kegagalan bukan akhir, melainkan jeda untuk menata ulang arah. Dalam dunia bisnis yang penuh turbulensi, daya lenting (resilience) menjadi modal utama. Seperti rambut yang tumbuh setelah dipotong, kegagalan pun bisa menumbuhkan sesuatu yang lebih indah jika dirawat dengan sabar.

Melayani, Bukan Sekadar Menjual

De’cuts Salon & DaySpa lahir dari pemahaman sederhana: pelanggan bukan sekadar pembeli, mereka adalah manusia yang ingin dihargai. Konsep pelayanan yang digagas Adi tidak berhenti di kursi potong rambut, tetapi pada pengalaman. Ia memperpanjang jam operasional, menyesuaikan tarif malam untuk kompensasi karyawan, dan menyediakan layanan spa yang menyatu dengan kebutuhan relaksasi urban.

Filosofinya jelas: ketika pelanggan nyaman, karyawan pun harus sejahtera. Di sinilah konsep “berbisnis bersama” menemukan maknanya. Bukan hanya melayani pelanggan, tapi juga membangun kultur kerja yang adil dan empatik.

Konsep ini sejalan dengan semangat ekonomi kreatif berkelanjutan yang kini digagas banyak pelaku UMKM: menempatkan nilai kemanusiaan di tengah kompetisi pasar. Sebab, keberhasilan bukan hanya diukur dari omzet, melainkan dari seberapa banyak kebahagiaan yang turut kita tumbuhkan.

Adi saat sedang memotong rambut pelanggan De'cuts Salon & DaySpa.(Dok. De'cuts Salon & DaySpa)
Adi saat sedang memotong rambut pelanggan De'cuts Salon & DaySpa.(Dok. De'cuts Salon & DaySpa)

Ketika Digital Menyisir Transaksi

Transformasi digital bukan sekadar jargon bagi Adi Romansah. Sejak 2019, ia mengintegrasikan sistem pembayaran DANA Bisnis di De’cuts Salon & DaySpa. Dengan langkah itu, ia menutup celah antara pelayanan konvensional dan efisiensi digital. Hasilnya? Arus kas rapi, transaksi cepat, dan pelanggan merasa aman.

Inovasi ini menggambarkan sinergi antara ekonomi kreatif dan keuangan digital. Di masa ketika uang tunai kian ditinggalkan, keberanian UMKM untuk beradaptasi menjadi penentu daya saing. Adi memahami bahwa teknologi bukan ancaman, melainkan alat untuk mempercepat kenyamanan.

Kisah ini menjadi refleksi bahwa literasi digital tidak berhenti pada gadget, tapi pada mindset. Ketika pelaku usaha berani belajar, mereka bukan hanya mengubah cara transaksi, tetapi juga cara berpikir tentang masa depan.

Bisnis yang Tumbuh dari Nilai, Bukan Sekadar Cuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun