Chelsea vs Benfica, Laga yang Sarat Nostalgia, Emosi,  dan Harga Diri Mourinho!
"Sepak bola bukan sekadar taktik, tetapi juga tentang kenangan, loyalitas, dan harga diri yang diwariskan."
Oleh Karnita
Menyambut Laga Bernuansa Nostalgia
Apakah ada yang lebih menggugah dari duel Eropa yang sarat sejarah dan nostalgia? Pada Rabu, 1 Oktober 2025 dini hari, duel Chelsea vs Benfica di Stamford Bridge kembali memikat perhatian penggemar. Pertemuan ini menghadirkan drama tersendiri karena bayang-bayang José Mourinho tak bisa dipisahkan dari Chelsea.
Mengapa nama Mourinho begitu penting dalam duel ini? Karena pria asal Portugal itu pernah membawa Chelsea ke era kejayaan modern dengan gelar Liga Inggris beruntun. Fakta itu membuat laga ini menarik, bukan hanya bagi suporter, tetapi juga bagi pengamat sepak bola yang menyukai narasi sejarah dan strategi.
Urgensi dan relevansinya jelas: laga ini bukan sekadar ulangan rivalitas lama, tetapi juga simbol tarik-menarik identitas antara klub Inggris yang dibentuk oleh tangan Portugal, melawan klub Portugal yang ingin menegaskan harga dirinya di panggung Eropa. Inilah panggung di mana sejarah, emosi, dan strategi berpadu.
Mourinho dan Warisan yang Tak Pernah Pudar
Nama Mourinho selalu melekat dengan Chelsea. Ia datang pada 2004 dan meninggalkan jejak besar dengan dua gelar Liga Inggris beruntun, membawa The Blues ke level yang lebih modern dan disegani. Hingga kini, Stamford Bridge masih mengingat setiap kalimat penuh percaya dirinya.
Namun, warisan itu kini menjadi bayang-bayang. Mourinho tidak lagi di pinggir lapangan Stamford Bridge, tetapi kisahnya tetap menjadi bagian penting dari laga kontra Benfica. Pertemuan ini seperti mengingatkan publik pada sosok Portugal yang membesarkan Chelsea, bukan Benfica.