Pacu Jalur dan Aura Farming di Istana
"Tradisi akan terus hidup bila kita beri ruang modern untuk bernapas."
Oleh Karnita
Pendahuluan
Suasana halaman Istana Merdeka pada peringatan HUT ke-80 RI terasa berbeda tahun ini. Di sela prosesi resmi, tarian pacu jalur khas Riau yang dipadukan dengan gerakan aura farming viral di media sosial menyedot perhatian publik. Presiden Prabowo Subianto pun ikut bergoyang, membuat momen ini semakin hangat dan tak terlupakan.
Penulis tertarik membahas fenomena ini karena memadukan antara tradisi lokal dengan tren budaya digital. Pacu jalur bukan sekadar lomba perahu, melainkan simbol solidaritas masyarakat Kuantan Singingi yang kini tampil di panggung nasional. Ketika budaya daerah bertemu ruang negara, terciptalah momentum yang mempersatukan identitas bangsa.
Urgensi artikel ini terletak pada relevansinya dengan dinamika kebudayaan masa kini. Di era media sosial, tradisi bisa hidup kembali dengan wajah baru. Perayaan kemerdekaan pun menjadi wadah transformasi budaya, mengajarkan bahwa modernitas tak selalu harus menyingkirkan akar sejarah.
Tradisi Pacu Jalur sebagai Identitas Riau
Pacu jalur merupakan tradisi yang telah ada sejak abad ke-17 di Kuantan Singingi, Riau. Dahulu, ia berfungsi sebagai sarana transportasi utama masyarakat yang tinggal di sepanjang Sungai Kuantan. Kini, pacu jalur berevolusi menjadi ajang kebanggaan, identitas, sekaligus warisan budaya tak benda Indonesia.
Dengan tampil di Istana, pacu jalur mendapat ruang pengakuan yang lebih luas. Masyarakat Riau tentu merasa dihargai karena tradisinya dihadirkan dalam momentum nasional. Hal ini menegaskan bahwa budaya daerah bukan hanya milik lokal, melainkan bagian integral dari narasi Indonesia.
Pesan pentingnya ialah bagaimana pemerintah membuka ruang bagi ekspresi kebudayaan. Tradisi seperti pacu jalur layak terus dihidupkan agar generasi muda merasa dekat dengan akar budaya. Tanpa regenerasi, tradisi bisa hilang ditelan arus zaman.
Aura Farming dan Budaya Digital
Istilah aura farming merujuk pada ekspresi atau gestur yang dianggap mampu membangun pesona seolah tokoh utama. Fenomena ini viral di media sosial sejak 2024 dan kemudian merambah berbagai tren global. Kehadiran tarian pacu jalur dengan sentuhan aura farming memperlihatkan bagaimana budaya lokal bisa menyesuaikan diri dengan bahasa digital anak muda.
Di Istana Merdeka, gerakan khas pacu jalur yang dikombinasikan dengan aura farming menciptakan suasana cair. Penonton, dari presiden hingga anak-anak, larut dalam kegembiraan bersama. Hal ini membuktikan bahwa seni dan tradisi dapat menjadi jembatan komunikasi lintas generasi.
Kritiknya, jangan sampai budaya lokal hanya dijadikan "konten" yang viral sesaat. Penting untuk memastikan bahwa keterhubungan budaya dengan media digital tetap memperhatikan nilai dan makna aslinya.
Rayyan, Bocah Penari dari Kuantan Singingi
Rayyan Arkan Dikha, bocah 11 tahun asal Desa Pintu Lobang Kari, menjadi sorotan publik. Dengan busana Teluk Belanga hijau dan sarung khas Riau, ia menari penuh semangat di hadapan Presiden Prabowo. Senyumnya yang polos membuat semua mata tertuju padanya.
Kehadiran Rayyan bukan sekadar hiburan. Ia adalah representasi generasi penerus yang menjaga tradisi melalui tubuh dan ekspresinya. Dari gerakan sederhana yang ditampilkan, pesan kebudayaan tersampaikan dengan cara yang mengena.
Refleksinya, anak-anak harus terus diberi ruang untuk menjadi agen kebudayaan. Mereka bukan hanya pewaris, tetapi juga pencipta makna baru dalam tradisi. Rayyan menunjukkan bahwa warisan bisa tampil segar, relevan, dan membanggakan.
Presiden, Pejabat, dan Rakyat dalam Tarian
Momen unik terjadi ketika Presiden Prabowo ikut bergoyang bersama para penari. Sekretaris Kabinet Letkol Teddy dan sejumlah pejabat lain pun tak segan mengikuti irama. Kehangatan ini menghadirkan simbol kedekatan pemimpin dengan rakyatnya.
Biasanya, upacara kenegaraan dipenuhi dengan protokol yang kaku. Namun, tarian pacu jalur menembus sekat formalitas itu. Semua pihak larut dalam tawa dan gerakan, menciptakan suasana egaliter.
Pesan yang tercermin ialah pentingnya menghadirkan sisi manusiawi dalam politik dan pemerintahan. Kepemimpinan tak hanya soal aturan, melainkan juga tentang kemampuan membangun kedekatan emosional dengan rakyat.
Perayaan Kemerdekaan sebagai Ruang Budaya
HUT RI ke-80 bukan sekadar peringatan formal. Ia adalah pesta rakyat yang menggabungkan upacara, hiburan, hingga karnaval. Pacu jalur yang tampil di Istana adalah bagian dari narasi besar bahwa kemerdekaan dirayakan dengan kebudayaan.
Perayaan seperti ini memberi ruang bagi tradisi lokal tampil di pusat negara. Selain itu, kehadiran pesta rakyat di Monas hingga karnaval di Sudirman-Thamrin mempertegas bahwa kemerdekaan adalah milik bersama. Tradisi, musik, seni, hingga teknologi drone berbaur menjadi satu kesatuan perayaan.
Refleksinya, merawat kemerdekaan tidak hanya dengan mengenang perjuangan masa lalu. Ia juga dirayakan dengan kreativitas, solidaritas, dan apresiasi terhadap kekayaan budaya bangsa. Wallahu a'lam.Â
Penutup
Fenomena pacu jalur di Istana menunjukkan bahwa tradisi dapat hidup berdampingan dengan modernitas. Ia membuktikan bahwa warisan budaya bisa tampil segar tanpa kehilangan jati dirinya. Bahkan, tarian sederhana bisa menyatukan presiden, pejabat, dan rakyat dalam kegembiraan yang sama.
Momentum ini adalah pelajaran penting bagi generasi muda. Bahwa kemerdekaan bukan hanya tentang politik, melainkan juga tentang ruang bagi ekspresi budaya. Tanpa kebudayaan, kemerdekaan akan terasa hampa.
"Budaya adalah cara bangsa merayakan kemerdekaannya, dan tradisi adalah denyut nadi yang membuatnya tetap hidup."
Disclaimer
Tulisan ini adalah opini penulis yang disusun berdasarkan sumber-sumber kredibel. Isi artikel tidak mewakili sikap resmi institusi mana pun.
Daftar Pustaka
- Kompas.com. (2025, 17 Agustus). Tarian Pacu Jalur Meriahkan HUT ke-80 RI, Prabowo Ikut Bergoyang. https://nasional.kompas.com/read/2025/08/17/11430421/tarian-pacu-jalur-meriahkan-hut-ke-80-ri-prabowo-ikut-bergoyang
- Kompas.com. (2025, 17 Agustus). Rayyan Bocah Pacu Jalur Beraksi di Depan Prabowo. https://nasional.kompas.com/read/2025/08/17/12031581/rayyan-bocah-pacu-jalur-beraksi-di-depan-prabowo
- ANTARA. (2025, Juli). Fenomena Aura Farming di Media Sosial. https://www.antaranews.com
- Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud. (2022). Warisan Budaya Tak Benda Indonesia: Pacu Jalur. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id
- Dikdasmen Kemendikbud. (2023). Pendidikan dan Kebudayaan dalam Konteks Kemerdekaan. https://dikdasmen.kemdikbud.go.id
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI